Bandung – Untuk mewujudkan visi Kota Bandung unggul, nyaman, sejahtera dan agamis, unsur kewilayahan makin giat berinovasi menghadirkan pelayanan publik yang prima.
Hal itu juga yang membuat Kelurahan Cijagra terus berinovasi. Hasilnya, pelayanan di kelurahan semakin mudah diakses warga.
Tak hanya itu, kelurahan yang terletak di Kecamatan Lengkong ini sukses menjadi juara 1 pada lomba Desa/Kelurahan tingkat Provinsi Jawa Barat.
Di Kelurahan Cijagra, urusan administrasi kependudukan telah memanfaatkan teknologi Pemkot (Pemerintah Kota) Bandung, Sistem Layanan Online Kelurahan (Siloka). Kehadiran Siloka mampu memangkas transaksi fisik, khususnya dalam mengurus administrasi kependudukan seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Masyarakat bisa mengurusnya di rumah.
“Jadi, masyarakat tidak perlu repot-repot datang ke kantor Kelurahan. Mereka datang ke kelurahan itu untuk mengambil hasil yang sudah jadi,” ujar Lurah Cijagra Jajang Afipudin pada Bandung Menjawab di Balai Kota, Jalan Wastukancana Bandung, Selasa (2/7/2019).
Selain Siloka, di tingkat RW pun pelayanan publik secara maksimal dengan hadirnya pelayanan publik di Balai RW 04.
“Balai RW itu difungsikan sama seperti kantor kelurahan. Sehingga masyarakat yang memerlukan bantuan dalam pelayanan publik bisa datang ke Balai RW sejak pukul 08.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB,” paparnya.
Tak hanya itu, inovasi juga dilakukan dalam upaya peningkatan keamanan di Kelurahan Cijagra.
“Kami memasang portal yang tersambung dengan CCTV yang bisa diakses lewat ponsel warga,” sambung Jajang.
Pemasangan portal ini dalam rangka memerangi aksi tindak kejahatan. Sehingga masyarakat tak perlu khawatir karena dapat memantau keadaan rumahnya melalui aplikasi ponsel.
Dalam penataan wilayah, Jajang akan menata ulang PKL di sekitar Cijagra.
“Kita akan buat foodstreet di Cijagra. Nantinya lokasi yang digunakan oleh PKL akan disulap, tidak lagi kumuh,” kata Jajang.
Tak hanya berhenti di situ. Kelurahan Cijagra juga berinovasi di bidang pengelolaan sampah. Kelurahan Cijagra sudah mempunyai alat Incenerator penghancur sampah. Alat ini dapat mereduksi hingga 400 kilogram sampah rumah tangga.
“Sampah di Cijagra ini, untuk 1 RW biasanya menghasilkan sampah sekitar 200 kilogram. Sedangkan alat Incenerator ini bisa mereduksi sampah sekitar 100 kilogram per jam dengan kapasitas 400 kilogram dalam sekali bakar. Jadi, secara keseluruhan masalah sampah di Cijagra itu selesai dalam 4 jam perharinya dengan alat ini,” jelas Jajang.
Sementara itu Camat Lengkong TB Agus Mulyadi merasa bangga dengan keberhasilan Kelurahan Cijagra menjadi juara 1 dalam lomba Desa/Kelurahan se-Jawa Barat.
Agus menambahkan, pekerjaan rumah yang sedang dilakukan antara lain dengan mengoptimalkan program Kang Pisman di kewilayahan.
“Perlu ada sekolah sampah. Di dalamnya ini warga kita mendapat edukasi seputar Kang Pisman,” ujar Agus.
Agus berharap optimalisasi pelayanan publik harus tetap meningkat, terlepas dari ada atau tidaknya kontestasi.
“Peningkatan layanan publik akan tetap dilakukan, terlepas ada atau tidaknya kontestasi. Kepuasan masyarakat adalah prioritas kami,” tegasnya.***