KILASBANDUNGNEWS.COM – Terhitung mulai 1 September 2021 Jembatan Cirahong hanya diizinkan untuk lalulintas pejalan kaki dan pengguna kendaraan roda 2 (R2) dari Kabupaten Ciamis menuju Kabupaten Tasikmalaya dan sebaliknya.

Menurut Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 2 Bandung Kuswardoyo, hal tersebut merupakan keputusan rapat bersama antara PT KAI Daop 2 Bandung, Dirjenka, BTP Jawa Bagian Barat, Dishub Provinsi Jawa Barat, Dishub Kabupaten Ciamis, Dishub Kabupaten Tasikmalaya, Dinas PUPR Kabupaten Ciamis dan Dinas PUPR Kabupaten Tasikmalaya.

“Sebelumnya pada tanggal 1 Agustus s.d 31 Agustus 2021 telah dilakukan uji pembebanan jembatan Cirahong, yang hanya diizinkan untuk lalulintas pejalan kaki dan pengendara kendaraan roda dua (R2) saja,” katanya.

Kuswardoyo mengatakan, selain itu, dari hasil uji pembebanan, lokasi jembatan tersebut masih dimungkinkan untuk lalulintas kendaraan R2 dengan rekomendasi dilakukan pembatasan menunggu uji forensik Jembatan Cirahong.

“Hasil dari uji pembebanan tersebut didapat kesimpulan yang merujuk kepada rekomendasi KNKT bahwa semua jembatan yang berusia di atas 100 tahun harus dilakukan audit struktur jembatan secara menyeluruh sehingga tindakan preventif dilakukan untuk menutup jembatan tersebut bagi lalulintas kendaraan diatas R2,” jelasnya.

Kuswardoyo menambahkan, selain itu kondisi BH 1290 (jembatan Cirahong) tersebut rawan korosi pada bagian bawah jembatan dikarenakan banyaknya residu dari papan landasan sehingga mempersulit perawatan dan pembersihan baja jembatan. Tercatat terdapat 1511 jembatan di wilayah Daop 2 Bandung dan 1076 diantaranya berusia diatas 100 tahun.

“Setelah mengetahui hasil evaluasi dari uji pembebanan jembatan Cirahong maka kami meminta bantuan DJKA untuk melakukan uji forensik Jembatan Cirahong guna memastikan kelayakan jembatan tersebut,” imbuhnya.

Kuswardoto menyatakan, penutupan akses jembatan Cirahong bagi lalu lintas kendaraan diatas roda dua ini bertujuan untuk memastikan keselamatan pejalanan kereta api yang melintas di atas jembatan tersebut dan memastikan keselamatan pengguna jalan di bawah jembatan Cirahong.

“Pastikan perjalanan kereta api menjadi perjalanan yang aman, nyaman dan sehat dengan senantiasa menerapkan protokol kesehatan yang baik, dan tidak memaksakan diri untuk bepergian jika tidak dalam kondisi yang benar benar dibutuhkan,” tutup Kuswardoyo. (Parno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.