Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Praja Wibawa 2018 di Plaza Balai Kota Bandung, Senin (14/5/2018). Operasi digelar untuk menjaga ketertiban dan keamanan Kota Bandung selama Ramadan.

Bandung – Menjelang bulan Ramadan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Praja Wibawa 2018 di Plaza Balai Kota Bandung, Senin (14/5/2018). Operasi digelar untuk menjaga ketertiban dan keamanan Kota Bandung selama Ramadan.

Apel diikuti berbagai elemen pengamanan kota, mulai dari kepolisian, Satuan Polisi Pamong Praja, Satuan Perlindungan Masyarakat, Dinas Perhubungan, aparatur kewilayahan, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana hingga tim Unit Reaksi Cepat Dinas Pekerjaan Umum.

Penjabat Sementara Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin mengatakan, Kota Bandung harus mulai bersiaga menghadapi bulan Ramadan. Pasalnya, pendatang diprediksi menyerbu Kota Bandung. Hal ini karena sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung adalah magnet bagi para pelaku ekonomi.

Menurutnya, Ramadan biasa dijadikan momentum untuk memperoleh lebih banyak pundi-pundi. Sayangnya, tak jarang kedatangan mereka ke Kota Bandung, khususnya para Pedagang Kaki Lima, tidak dibarengi dengan pengetahuan atas peraturan yang berlaku di Kota Bandung.

Oleh karena itu, Solihin berharap, para petugas di lapangan tidak membiarkan terjadi pelanggaran pada zona-zona merah, terutama pada kawasan 7 titik yaitu Kawasan Alun-Alun, Jalan Otto Iskandardinata, Jalan Dalem Kaum, Jalan Kepatihan, Jalan Dewi Sartika, Jalan Asia Afrika, dan Jalan Merdeka.

“Karena awal mula PKL yang menjamur itu dari satu dua pedagang yang melanggar kemudian dibiarkan. Makanya saya minta ke aparatur kewilayahan untuk turut membantu, karena Satpol PP saja tidak cukup. Ini tugas bersama,” ungkap Solihin saat memimpin langsung apel.

Solihin menambahkan, penegakkan aturan itu bukan berarti melarang para PKL untuk berjualan guna mencari nafkah. Ia hanya meminta agar mereka menaati aturan yang berlaku di Kota Bandung.

“Kalau mereka ingin dihargai, hargai juga apa yang ditetapkan Pemkot,” katanya.

Di sisi lain, ia juga ingin ketertiban dan keamanan Kota Bandung selama Ramadan tetap terjaga. Ia tidak ingin menjamurnya PKL, terutama di kawasan 7 titik, membuat suasana kota menjadi tidak nyaman.

“Kita harus memberikan kenyamanan bagi aktivitas masyarakat Kota Bandung. Jangan sampai aktivitas mereka terganggu hanya karena orang-orang yang melanggar ketentuan,” tegasnya dalam rilis Pemerintah Kota Bandung yang diterima prssnibandung.

Solihin mengimbau kepada aparat agar melakukan penertiban dengan cara-cara yang baik. Sifat-sifat kemanusiaan harus tetap dikedepankan.

“Kita melaksanakan pendekatan secara kemanusiaan, tidak dengan kekerasan,” ujarnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.