Bandung – Pemerintah Kota Bandung mengerahkan 100 petugas untuk menjaga keamanan pangan menjelang Iduladha 1440 H yang jatuh pada tanggal 10 Agustus 2019 mendatang. Mereka terdiri dari petugas Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, tim dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (IDHI) Jawa Barat, serta para mahasiswa Program Sutdi Kedokteran Hewan Universitas Padjadjaran.
Satuan Tugas (Satgas) Pemeriksa Hewan Kurban ini dilepas langsung oleh Wali Kota Bandung Oded M. Danial di Plaza Balai Kota Bandung, Senin (29/7/2019). Acara pelepasan tersebut ditandai dengan pengalungan tanda “Layak” dan “Sehat” ke leher hewan kurban yang siap dijual.
Para petugas juga akan mengalungkan tanda yang sama kepada hewan-hewan yang sehat dan layak jual kepada masyarakat. Satgas ini telah menyiapkan 35.000 tanda untuk dikalungkan di leher hewan tersebut.
Di kesempatan itu, Oded mengimbau masyarakat untuk membeli hewan kurban yang telah diperiksa oleh Satgas Pemeriksa Hewan Kurban. Dengan begitu, keamanan pangan dapat lebih terjaga.
“Saya berharap mudah-mudahan hadirnya Satgas pemeriksa hewan kurban hari ini bisa membantu masyarakat Kota Bandung. Khususnya agar memperoleh hewan kurban yang sehat,” tutur Oded.
Kepala Dispangtan Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, para petugas akan disebar ke 30 kecamatan. Mereka akan mengunjungi tempat-tempat berjualan hewan kurban dan memeriksa kondisi fisik /penampakan dan tanda tanda hewan qurban mulai dari posisi berdiri, tidak ada luka, nafsu makan baik, kulit dan bulu bersih, mata bersih dan tidak bengkak, area hidung bersih dan lembab cenderung basah serta area pembuangan bersih tidak ada luka dan darah serta bentuk kotoran padat.
Selain pemeriksaan fisik, Satgas juga akan memeriksa surat jalan yang dimiliki para pedagang. Hal itu perlu karena sebagian besar hewan kurban Kota Bandung datang dari luar kota.
Tak hanya sebelum penyembelihan atau ante mortem, Satgas ini juga akan melakukan pemeriksaan post mortem setelah penyembelihan. Hal ini untuk memastikan daging-daging kurban juga sehat dan layak dikonsumsi.
“Kita periksa kepala, hati, limpa, dan sebagainya,” ucap Gin Gin.
Ia memperkirakan akan ada peningkatan jumlah hewan kurban di tahun ini sebesar 5%. Hal tersebut karena adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk menunaikan kewajiban berkurban.
“Tahun lalu ada 25.000 (ekor hewan kurban yang diberi kalung). Kita prediksi tahun ini lebih banyak. Kesadaran berkurban sudah mulai tinggi,” katanya.***