Bandung – Berita-berita maupun informasi-informasi yang saat ini beredar dimedia khususnya media sosial masih banyak yang perlu dipertanyakan lebih lanjut kebenarannya dan tidak sedikit kalangan milenial disuguhi oleh berita-berita yang masif terkait dengan betita bohong, hoax, adu domba dan melemahkan persatuan dan kesatuan diantara kita.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa mengatakan untuk di Jawa Barat rata-rata yang menggunakan media sosial hampir 60 persen lebih atau diatas rata-rata nasional karenanya kegiatan “Gathering Positif Bermedia Sosial” yang digagas kementriamKementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK), merupakan salah satu solusi untuk bagaimana kalangan milenial mendapatkan informasi digital yang sehat, yang konstruktif, yang membangun sikap mental yang baik.
“Sikap mental yang baik itu pertama meningkat integritas, kedua meningkatkan etos kerja, ketiga meningkatkan kebersamaan persatuan dan kesatuan atau dalam bahasa intilah umum di kampung adalah gotong- royong, nah inilah yang akan kita coba kembangkan dan Alhamdulillah perkembangan di Jabar cukup baik, masyarakat milenial bisa membendung dan bisa memilah,” ucapnya.
Menurut Iwa, semua aktivitas sekarang termasuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Jabar telah menggunakan teknologi informasi dan digital dalam melakukan usahanya.
“Ini BUMDES yang dasar sekali di Jabar dimana provinsi mendorong penuh sampai ke desa-desa sehingga dengan demikian In Shaa Allah ini akan lebih pesat lagi,” kata Iwa, usai membuka “Gathering Positif Bermedia Sosial” di Hotel D’Pavilion, Bandung, Rabu (24/4/2019).
Iwa menambahkan, karena sudah sebagian besar masyarakat di Jawa Barat menggunakan media sosial termasuk di dalamnya internet, Pemprov Jabar akan memperkecil untuk kemungkinan masyarakat terpengaruh oleh berita-berita bohong.
“Alhamdulillah apa yang kita lakukan dengan adanya Jabar Saber Hoax yang murni inisiatif dari kita Pemerintah Provinsi Jawa Barat, beberapa kegiatan lainnya berkordinasi dengan cara-cara milenial kita lakukan, sehingga konten-konten yang menyebar ujaran kebencian dan sebagainya bisa di hindari,” tuturnya.***
Rep: Suparno Hadisaputro