Bandung – Perhelatan olahraga empat tahunan tingkat Asia dalam Asian Games 2018 berakhir sudah. Indonesia mencatatkan prestasi terbaiknya di sepanjang sejarah pesta olahraga yang sudah berlangsung sejak tahun 1951 tersebut.
Edisi ke-18 Asian Games berlangsung di Jakarta-Palembang pada 18 Agustus-2 September 2018. Juara bertahan China masih menjadi yang terkuat di kawasan Asia. China merebut juara umum Asian Games 2018 dengan meraih 132 medali emas, 92 perak dan 65 perunggu, total 289 medali.
Bagi Indonesia, prestasi di edisi kali ini merupakan yang terbaik di sepanjang keikutsertaan di Asian Games. Kontigen Merah-Putih mampu finis di posisi keempat dengan raihan 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu. Secara keseluruhan ada 98 medali yang didapat.
Emas pertama didapat dari cabang taekwondo kelas poomsae putri. Defia Rosmaniar yang menyumbangkannya. Sedangkan emas ke-31 didapat dari cabang olahraga sepaktakraw, nomor quadrant putra. Pencak silat menjadi cabor paling banyak menyumbang emas, ada 14 emas yang direbut.
Prestasi ini merupakan lonjakan besar dibanding Asian Games empat tahun silam. Indonesia cuma finis di posisi ke-17 klasemen medali, dengan raihan 4 emas, 5 perak, dan 11 perunggu saat berlaga di Incheon, Korea Selatan.
Pencapaian terburuk Indonesia di Asian Games terjadi di tahun 1954, saat berlaga di Manila. Indonesia cuma membawa tiga medali, semuanya perunggu.
Saat menjadi tuan rumah pertama di tahun 1962, Indonesia bisa finis di posisi kedua. Raihannya adalah 21 emas, 26 perak, dan 30 perunggu.
Dengan raihan total 98 medali tahun ini, Indonesia sudah membukukan prestasi terbaik di sepanjang sejarah Asian Games.***