KILASBANDUNGNEWS.COM – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat akan menggabungkan pola belajar jarak jauh dan tatap muka menyusul adanya kejenuhan dari para siswa-siswi sekolah dalam pembelajaran jarak jauh sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, berdasarakan survei yang dilakukan terhadap para siswa sekolah bahwa banyak dari mereka yang sudah merasa jenuh dengan pola pembejalaran jarak jauh ini.
“Dari siswa masukannya mereka ada kejenuhan, siswa juga berhadap isi materi pembelajaran pinginnya animasi dan kontekstual,” kata Dedi, dalam acara Teras Radjiman di kantor Dinas Pendidikan Jabar, Rabu (10/2/2021).
Menurut Dedi, penggabungan dua pola ini sudah berjalan, namun untuk agar lebih baik dna mudah ditangkap oleh para siswa pihaknya akan lebih menyepurnakan lagi.
“Sebenarnya di lapangan pola sudah berjalan dari September tahun 2020, namun nanti akan disempurnakan lagi dengan sentuhan-sentuhan baru yang itu tidak menjadi sebuah kebosanan,” ucapnya.
Menurut Dedi, untuk mengembangkan pola belajar jarak jauh yang lebih menarik bagi peserta didik namun simpel, pihaknya bekerjasama dengan Pesona Edu.
“Pesona Edu itu milik orang Indonesia yang sudah membangun sistem dengan pola belajar PJJ di Singapura dari tahun 2018, itu akan kita adopsi, In Shaa Allah dalam waktu dekat pola kurikulumnya yang perlu penyederhanaan,” ungkapnya. (Parno)