KILASBANDUNGNEWS.COM – Dinas Perhubungan (Dishub)Provinsi Jawa Barat berencana membuat penyekatan di berbagai titik khususnya perbatasan antar provinsi, menyusul larangan mudik Lebaran pada perayaan Idul Fitri 2021, oleh Pemerintah Pusat dengan tujuan untuk meminimalisir lonjakan kasus Covid-19 yang kerap terjadi usai libur panjang.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Hery Antasari mengatakan, selain membuat penyekatan di berbagai titik khususnya perbatasan antar provinsi, pihaknya juga akan melakukan pengawasan di jalur-jalur kecil atau jalur tikus yang kemungkinan digunakan warga yang nekat mudik ke kampung halaman.

“Yang kita khawatirkan, masukan dari teman-teman Organda dan PO, jangan sampai mengikuti aturan tapi ada angkutan atau pribadi ilegal masuk lewat jalan tikus kemudian dibiarkan,” kata Hery, dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Diskusi Wartawan Bandung (FDWB), di Jalan Halmahera, Kamis (08/04/2021).

Sementara itu, Kabid Perhubungan Transportasi Darat Dinas Perhubungan Jawa Barat Iskandar menyatakan, Dishub Jabar bersama aparat lainnya akan lebih waspada dalam melakukan penyekatan tersebut, agar titik rawan kebocoran dari evaluasi tahun kemarin bisa diperbaiki.

“Untuk penyekatan di wilayah Jawa Barat diperkirakan ada 338 titik di 27 kota/ kabupaten yang dijaga oleh petugas gabungan (dinas perhubungan, kepolisian, TNI dan Satpol PP),” ucapnya.

Iskandar menyatakan, titik penyekatan tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan Dishub kabupaten/kota dan satgas Covid-19 setempat untuk sama-sama bertanggug jawab dalam pengendalian antisipasi pemudik.

“Jadi posko titik penyekatan ini memang memerlukan SDM yang lumayan banyak karena tadi penyekatan itu kan harus memperhentikan kendaraan,” ujarnya.

Berdasarkan data pusat Litbang Kemenuhub ada sekitar 83 juta warga di Indonesia yang biasanya melakukan mudik tahunan, di mana 52 juta jiwa ada di Pulau Jawa. Dari angka tersebut ada sekitar 10,3 juta yang berasal dari Jabodetabek, di mana 4 juta merupakan warga Jabar. Sedangkan dari Jawa Barat sendiri ada sekitar 13 juta. Artinya ada sekitar 17 juta warga Jabar yang diprediksi akan melakukan mudik.

Namun, dengan adanya pandemik Covid-19 saat ini dari total pemudik ada sekitar 11 persen yang masih berencana mudik meski sudah ada larangan dari pemerintah. (Parno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.