Bandung – Status Gunung Anak Krakatau ditingkatkan dari waspada menjadi siaga. Hal tersebut seiring dengan terus meningkatnya aktifitas vulkanik dalam beberapa waktu terakhir.
Kepala Basarnas Provinsi Banten, Zenal meminta warga di sekitar untuk menjaga jarak aman dari Gunung Anak Krakatau dari radius lebih dari 2 kilometer menjadi 5 kilometer.
“Kenaikan status menjadi siaga level III menjadi perhatian kami untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Karena tidak tahu kapan naik levelnya dan kapan berakhirnya.
Maka dari itu aktifitas perairan memang harus dihindari, karena saran dari BMKG tidak boleh ada aktifitas di bibir pantai 500 meter hingga 1 km,” ungkapnya seperti dilansir laman PRFM, Kamis (27/12/2018).
Aktivitas Gunung Anak Krakatau meningkat selama beberapa bulan terakhir. Tsunami yang terjadi di perairan Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) lalu juga dipastikan terjadi akibat aktivitas vulkanik dari Gunung Anak Krakatau.
Karena erupsi, bagian barat daya Gunung Anak Krakatau longsor dan mengakibatkan tsunami. Lebih jauh Zaenal menambahkan, Basarnas sendiri dalam beberapa waktu ke depan masih akan terus mencari korban tsunami baik yang berada di wilayah provinsi Banten maupun Lampung.
“Kami di Basarnas fokus kepada warga yang masih hilang. Karena masih ada beberapa yang belum ditemukan,” pungkasnya.***