Bandung – Masjid Besar Indonesia Pertama di Gaza Palestina atau Masjid Syekh Ajlin yang akan dibangun di Palestina memiliki lima kubah sesuai keinginan masyarakat Gaza. Desain tersebut menjadi pilihan masyarakat Gaza dibanding desain lain yang juga disodorkan oleh Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, yang juga mendesain masjid tersebut.
Menurut Gubernur, pembangunan masjid dilakukan karena sebagian masjid yang ada di Gaza sebagian besar sudah hancur akibat konflik antara Palestina dan Israel yang hingga saat ini belum reda.
“Pembangunan dilakukan karena masjid hancur oleh peperangan, mereka ibadah di tenda dan sudah sewajarnya ukhuwah Islamiah sudah lintas batas negara, di negeri yang hari ini kesulitan dari berbagai hal termasuk keberadan masjid,” ucapnya.
Gubernur menyatakan, desain Masjid Syekh Ajlin dibuat untuk kenyamanan dan sesuai kebutuhan warga Gaza sehingga beberapa desain yang diusulkan kepada masyarakat Gaza mereka lebih memilih desain masjid yang berkubah.
“Kita sodorkan 4 desain masjid dan konsep 5 kubah utama yang menyimbolkan rukun Islam yang mereka pilih, mendesain masjid di negeri orang tidak mudah, ekspektasinya berbeda jadi saya beri pilihan dan dipilih satu dan disepakati,” kata Gubernur, di Majid Salman ITB, Minggu (27/1/2019).
Gubernur menjelaskan, untuk bagian dinding Masjid Syekh Ajlin menggambarkan relief Asmaul Husna yang terinspirasi dari kaligrafi yang ada di Masjid Salman ITB dimana kaligrafinya tidak melengkung tetapi tegak lurus dan patah-patah.
Sementara itu, Direktur Aman Palestin Indonesia, Miftahuddin Kamil mengatakan, masjid dengan desain karya Ridwan Kamil akan dibangun di bekas Masjid Syekh Ajlin yang hancur akibat peperangan atau sekitar sekitar 50 kilometer dari Kota Gaza.
“Masjid yang akan dibangun berada di jalur Gaza dan sekitar 50 meter berdekatan dengan Laut Mediterania,” katanya.***
Rep: Suparno Hadisaputro