Bandung – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menyatakan jumlah keseluruhan pengunjung yang berhasil dievakuasi sebanyak 1.226 orang. Evakuasi dilakukan pascagempabumi 6,4 SR yang mengguncang Lombok, Minggu (29/7) lalu.
Jumlah tersebut terdiri dari 696 orang warga negara asing (WNA) dan 530 orang warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi sejak Minggu (29/7) hingga Selasa (31/7). Selain itu, 1 jenasah pendaki asal Makassar atas nama M. Ainul Taslim juga telah berhasil dievakuasi oleh Tim Evakuasi Gabungan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bemcana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pada hari Selasa (31/7) telah dievakuasi 14 orang WNI dan 1 jenasah pendaki asal Makassar yang diduga meninggal dunia akibat tertimpa material longsoran bebatuan ketika beranjak dari Danau Segara Anak saat gempabumi.
“Tiga helikopter milik BNPB, TNI AD dan PT AMNT disiapkan untuk evakuasi korban. Evakuasi yang berlangsung Selasa pagi, 3 orang WNI dievakuasi menggunakan helikopter dan mendarat di Sembalun termasuk satu jenasah yang langsung dibawa ke RS Bhayangkara Mataram sementara 11 orang sisanya menggunakan jalur darat ,” ucapnya.
Menurut Sutopo, berdasarkan laporan BTNGR, saat ini kawasan TNGR telah kosong dari pengunjung. TNGR juga masih dinyatakan ditutup untuk pendakian dan wisata. PVMBG bersama BTNGR akan melakukan pemantauan di lapangan terkait ancaman longsor di jalur pendakian Sembalun dan Senaru.
“Adanya gempa-gempa susulan yang masih berlangsung dikhawatirkan juga dapat memicu longsor. Sudah terjadi 346 kali gempa susulan dengan intensitas gempa makin mengecil. Oleh karena itu kawasan TNGR masih ditutup hingga waktu yang belum ditentukan,” katanya.***
Suparno Hadisaputro/ LPS PRSSNI Bandung