Bandung – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadinya gempa berkekuatan 7 SR dengan pusat di darat dengan kedalaman 15 km pada 18 km Barat Laut Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB dan gempa berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, potensi tsunami terjadi di pantai Lombok Barat bagian utara dengan status waspada dan pantai Lombok Timur bagian Utara dengan status Waspada.
“Waktu kedatangan tsunami diperkirakan pada pukul 18.48.35 WIB. Status Waspada artinya Pemda yang berada di status Waspada memperhatikan peringanan dini dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai. Kemungkinan air laut akan naik ke daratan tetapi kedalaman berkisar kurang dari 0,5 meter,” ucapnya.
Menurut Sutopo, BPBD telah memerintahkan masyarakat untuk menjauh dari pantai karena gempa dirasakan di Pulau Lombok, Pulau Sumbawa, Pulau Bali hingga Jawa Timur bagian Timur dan guncangan sangat keras dirasakan di Kota Mataram.
“Masyarakat berhamburan dan berlalu lalang di jalan dengan kondisi gelap karena listrik padam serta guncangan gempa susulan dirasakan dan hingga saat ini telah ada 14 kali gempa susulan,” katanya.
Berdasarkan laporan BMKG telah ada tsunami dengan ketinggian tsunami yang masuk kedaratan 10 cm dan 13 cm dan diperkirakan maksimum ketinggian tsunami 0,5 meter.
Berdasarkan analisis peta guncangan gempa dirasakan. Intensitas gempa di Kota Mataram VIII MMI, Karangasem VI MMI, Ubud V MMI, Denpasar IV MMI, Kuta IV MMI, Tabanan V MMI, Singaraja III MMI, Negara IV MMI, Banyuwangi III MMI, Jember III MMI, dan Malang II MMI.***
Suparno Hadisaputro/LPS PRSSNI Bandung