Ekonomi Lesu, Pengusaha Kota Bandung Mampu Tembus Ekspor ke Australia dan Nigeria

KILASBANDUNGNEWS.COM – Kota Bandung terus mendorong roda ekonomi bergerak dengan meningkatkan eksport ke sejumlah negara. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan mentoring Go Eksport kepada para pelaku usaha di Kota Bandung.

Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah, kegiatan yang dilakukan selama 6 kali pertemuan itu membuahkan hasil dengan melaksanakan Bussiness Matching. Tak hanya kegiatan menyocokan produk dengan ‘buyer’ saja, tetapi membuahkan hasil perjanjian kerja sama.

“Mentoring Go Eksport khusus untuk 85 pelaku usaha yang memang produknya sudah orientasi ekspor. Alhamdulilah, kegiatan Bussiness Matching yang menghasilkan MoU (Memorandum of Understanding) atau kontrak,” tutur Elly di usai menghadiri kegiatan Virtual Bussiness Matching Bandung – Penang, Senin (28/9/2020).

Elly mengungkapkan, ada 3 pelaku usaha yang MoU dengan Australia. Salah satunya kuliner dengan nilai kontrak Rp337 juta.

Kedua saat Go Eksport, terlaksana MoU dengan pengusahan Nigeria, Afrika Barat dengan 5 pelaku usaha, bernilai Rp432 juta.

“Jadi dengan dua kontrak saja sudah mencapai Rp770 jutaan. Tambah kemarin kita lakukan pengiriman sampel produk ke New Zealand, karena di sana sebelum lakukan MoU ingin melihat sampelnya. Kita kirimkan sekitar 7 produk, harapanmua setelah lihat maka akan ada tindak lanjut dengan MoU,” tuturnya.

Menurutnya, kegiatan Bussiness Matching merupakan pertemuan para pelaku usaha untuk mempromosikan produk yang berada di Kota Bandung.

“Kami melakukan Bussiness Matching, para pelaku usaha untuk tujuan mempromosikan produk Kota Bandung. Mulai dari fesyen, kuliner, kraft, home dekor dan produk lainnya,” tuturnya.

Namun untuk mendongkrak semangat, lanjut Elly Pemkot Bandung memberikan ruang bagi para pelaku usaha agar mampu mengekspor produknya.

“Pemkot Bandung menghadirkan para pelaku usaha agar ekspor dari pelaku usaha tetap berjalan. Alhamdulillah acara hari ini, 71 pelaku usaha Kota Bandung. Sementara itu dari KJRI Penang menghadirkan 25 buyer. Semoga ada titik temu dari Penang dan pelaku usaha Kota Bandung,” tuturnya. (rls)