Bandung – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat mencatat perekonomian Jawa Barat pada triwulan I-2018 tumbuh 6,02 persen. Pertumbuhan terjadi di hampir semua lapangan usaha, kecuali pertanian, kehutanan dan perikanan.
Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Dody Herlando mengatakan pertumbuhan tersebut diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp.467,01 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp.343,03 triliun.
“Jasa perusahaan penopang tertinggi pertumbuhan ekonomi Jabar yang mencapai 11,29 persen, diikuti Real Estate sebesar 10,18 persen,” ucap Dodi, kepada wartawan di Kantor BPS Jabar, Senin (7/5/2018).
Menurut Dody, jika dilihat dari penciptaan, sumber pertumbuhan ekonomi Jabar triwulan I-2018 yaitu industri pengolahan dengan sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 3,19 persen yang diikuti perdagangan besar eceran dan reparasi mobil serta sepeda motor sebesar 0,80 persen dan konstruksi sebesar 0,76 persen.
“Struktur perekonomian Jabar masih didominasi oleh 3 lapangan usaha yaitu, industri pengolahan 42,58 persen, perdagangan besar eceran dan reparasi mobil-motor sebesar 14,78 persen, dan pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 9,19 persen,” katanya.***
Suparno Hadisaputro/ LPS PRSSNI Bandung