KILASBANDUNGNEWS.COM – Sedikitnya 40 warga Kecamatan Astana Anyar terlihat antusias saat mendapat pelatihan pengolahan limbah rumah tangga guna, tepatnya mengolah sampah organik menjadi eco enzyme.

Ketua LSM Hijau Lestari Kota Bandung Elis Solihat mengatakan pembuatan eco enzyme sangat mudah, bahannya pun tersedia dirumah.

Warga cukup mengumpulkan sampah organik atau sisa masak semisal sayuran dan buah buahan kemudian diberi gula merah dan air dengan perandingan 1 : 3 : 10 atau misalkan 900 gram bahan organik ( BO) 300 gram gula dan 1 liter air, setelah BO dicacah kemudian disatukan kedalam sebuah wadah bisa toples lalu ditutup rapat direkat selotip. Untuk membuang gas selama 7 hari penutupnya ditutup buka sesaat dan setelah itu bisa ditunggu hingga panen sekitar 3 bulanan. Jika enggan buka tutup bisa membuat penyedot gas dengan botol sisa air mineral isi air secukupnya lalu selang penyambung ke botol dan ke toples yang telah dilubangi.

“Eco enzyme ini nanti bisa digunakan untuk hanitizer atau buat lantai. Kalau lantai pakai eco enzyme serangga akan menjauh. Semua bahan cukup dari rumah ya 3 bulan dipanen,” ucap Elis.

Elis tergerak membuat eco enzyme tersebut sebab Kota Bandung dan kota kota lain saat ini mengalami kesulitan tempat pembuangan akhir sampah (TPA).

“Ya TPA selalu penuh makanya kita butuh kolaborasi, ini alfamart sudah berusaha kampanye pengolahan sampah dan kita pegiat peduli lingkungan sangat mendukung agar sama sama mengurangi sampah organik ke TPA, gerakan ini harus banyak didorong. Dan kami akui masih sedikit warga yang mau praktek. Makanta harus banyak sosialisasi agar mau terlibat, eko enzyme ini murah, toples tidak terpakai bisa digunakan,” bebernya.

Sementara itu Branch Coorporate Communication Alfamart Elisa Refila mengaku coorporate social responbility (CSR) perusahannya begitu konsen pada pengurangan sampah, hal itu sejalan dengan program pemerintah Kota Bandung yang ingin mengurangi sampah dari rumah hingga ke TPA.

“Kami peduli kelestarian lingkungan hidup dan ini csr kami berupa pelatihan pengolahan limbah rumag tangga yang diubah menjadi eco enzyme. Ini bahannya dari sisa sayuran dan buah buahan ditambah gula dan air sangat mudah kan,” jelas Elisa.

Pihaknya sangat mendukung program pelestarian yang dilakukan pemerintah kota Bandung mulai ‘kang pisman’ dan buruan sae.

“Upaya ini untuk sosialisasi dan menginspirasi warga agar mulai ramah lingkungan salah satu caranya mengurangi jumlah sampah yang dibawa ke TPA. Harapannya warga bisa menjalankan ini di beberapa tempat lainnya dan bukan hanya Alfa tapi pihak lain sehingga bisa mengurangi tumpukan sampah di Kota Bandung,” tandasnya. (Evy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.