Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana melantik lima Kelompok Kerja (Pokja) KPA Kota Bandung di Auditorium Balai Kota Bandung, Rabu (14/11/2018). (Foto: Humas Pemkot Bandung)

Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung mendorong warga Kota Bandung yang berpotensi terjangkit virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) memeriksakan kesehatannya. Tujuannya, untuk mendeteksi keberadaan virus tersebut dalam tubuh sejak dini.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menuturkan, pemeriksaan tersebut penting agar bisa segera diobati. Pemkot Bandung telah menyediakan fasilitas-fasilitas tes kesehatan dan penanggulangan HIV hingga tingkat Puskesmas. Warga bisa langsung datang ke Puskesmas memeriksa secara gratis.

“Sudah ada upaya tes HIV gratis. Kalau orang sungkan untuk tes di wilayahnya, bisa saja dia tes di wilayah yang agak jauh. Minimal kita dorong orang supaya (periksa). Karena HIV/AIDS ini kita tidak pernah tahu penyebab terinfeksinya,” tutur Yana usai melantik lima Kelompok Kerja (Pokja) KPA Kota Bandung di Auditorium Balai Kota Bandung, Rabu (14/11/2018).

Jika setelah menjalami tes ternyata seseorang terbukti terinveksi, Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) juga bisa mendapatkan pengobatan secara gratis di Puskesmas. Selain itu, ODHA bisa mendapatkan Antiretroviral (ARV) gratis serta mendapat pendampingan dari Puskesmas maupun KPA.

Menurutnya, pendeteksian lebih awal juga bisa mencegah penyebaran virus tersebut kepada orang yang sehat. ODHA dapat melakukan serangkaian tindakan agar dapat menahan potensi penularan.

“Bukan berarti kita men-judge, tapi mewaspadai saja agar dia tidak menginveksi orang lain. Ini supaya ODHA tidak bertambah. Karena kalau sudah mengobati dirinya, dia pasti tidak akan menularkan kepada orang lain. Sehingga kita akan semakin menurunkan risiko orang terkena HIV/AIDS,” katanya seperti dilansir Humas Pemkot Bandung.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.