Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung yang juga Ketua Umum Bulan Dana PMI tahun 2017, Iming Akhmad menyerahkan hasil Bulan Dana PMI kepada Ketua PMI Kota Bandung Ade Koesjanto, di Aula Serbaguna Gedung PMI Kota Bandung, Senin (23/4/2018).

Bandung – Bulan Dana Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung 2017 sukses menggalang dana sebesar Rp 1.141.243.880. Dana tersebut terkumpul dari donasi ASN se-Kota Bandung, retribusi hiburan, SIM (Surat Izin Mengemudi), Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama, Perusahaan Daerah dan BUMD di Kota Bandung.

Dana yang terkumpul tersebut diserahkan langsung oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung Iming Akhmad sebagai Ketua Umum Bulan Dana PMI tahun 2017 kepada Ketua PMI Kota Bandung Ade Koesjanto, di Aula Serbaguna Gedung PMI Kota Bandung, Jalan Aceh no 79 Bandung, (23/4/2018). Penyerahan ini sekaligus menutup dan membubarkan Panitia Kegiatan Bulan Dana PMI Kota Bandung 2017.

Wakil Ketua Umum Bulan Dana PMI Kota Bandung tahun 2017, Tini Rahayu dalam laporan pelaksanaan Bulan Dana PMI tahun 2017 mengungkapkan, setelah dikurangi kewajiban kepada PMI Provinsi Jawa Barat yang harus disetorkan, total pendapatan Bulan Dana PMI untuk Kota Bandung sebesar Rp 1.141.243.880.

ASN Pemerintahan Kota Bandung mengumpulkan dana hampir mencapai dua kali lipat dari yang ditargetkan yakni sebanyak Rp 216.813.600 melalui Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) sebagai koordinatornya. Dengan raihan ini, BKPP Kota Bandung mendapatkan penghargaan sebagai kolektor terbaik.

Ketua PMI Kota Bandung, Ade Koesjanto dalam sambutannya mengaku sangat terbantu dengan adanya penggalangan dana dari Pemerintah Kota Bandung ini.

“Kami sangat terbantu dengan adanya dana dari Pemerintahan Kota Bandung, sehingga PMI Kota Bandung ini merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia,” ungkap Ade.

Menurutnya, penggalangan dana tersebut sangat berguna untuk PMI dalam pelaksanaan penyediaan transfusi darah di Kota Bandung agar dapat meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan.

“PMI merupakan LSM, jadi bukan bagian pemerintah. Namun ada tanggung jawab dari kementerian untuk sektor penyediaan transfusi darah. Untuk keperluan pelaksanaan pengumpulan darah transfusi ini perlu sumber daya, tidak hanya SDM tetapi juga sumber biaya karena kami perlu banyak sekali suplai peralatan,” jelas Ade.

Sementara itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemerintahan Kota Bandung, Iming Akhmad mengapresiasi, pelayanan penyediaan darah transfusi yang dilaksanakan oleh PMI Kota Bandung. Pelayanan yang diberikan menghasilkan feedback positif kepada Pemkot Bandung dalam menggalang dana.

“Kemampuan PMI dalam menjaga kepercayaan publik antara lain dengan memberikan pelayanan yang mudah, cepat, tepat dan terjangkau. Alhamdulillah PMI Kota Bandung selalu dapat menjaga tingkat kepercayaan terhadap publik, sehingga penyelenggaraan bulan dana PMI selalu menjadi yang tertinggi di Jawa Barat,” terang Iming melalui rilis Pemerintah Kota Bandung.

Menurutnya, hal tersebut juga merupakan salah satu faktor yang membuat Kota Bandung diakui sebagai salah satu Kota yang telah menjalankan program Kota Sehat sehingga berhasil meraih penghargan Swasti Saba Wistara tahun 2018.

“PMI juga saya nilai telah berkontribusi dalam membuat Kota Bandung mendapat penghargaan Swasti Saba Wistara tahun 2018 atas keberhasilan Kota Bandung dalam menyelenggarakan Kota Sehat,” kata Iming.

Pada acara ini diserahkan pula penghargaan kepada kolektor terbaik yaitu pada BKPP Kota Bandung, Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Bandung, Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dinas Kesehatan, Kecamatan Kiaracondong, Kasat Garnisun Kota Bandung, Kasatlantas Polrestabes Bandung dan PDAM Tirtawening Kota Bandung.***

Sumber: Rilis Pemerintah Kota Bandung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.