KILASBANDUNGNEWS.COM – Kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Bloomberg Philanthropies Initiative for Global Road Safety (BIGRS) tidak dilanjutkan. BIGRS menilai Pemkot Bandung sudah mampu menjalankan program keselamatan jalan secara mandiri.

Surveilance Coordinator BIGRS Bandung, Estiara Ellizar menyatakan, selama lima tahun kerja sama sejak 2014 hingga 2019, Pemkot Bandung di nilai mampu menyerap materi dan mengimplementasikannya secara optimal. Saat ini hanya tinggal dipantau saja tanpa perlu pendampingan.

Kalau pertimbangnnya itu intinya Bandung udah lebih mandiri dari kota lainnya. Di kita pengumpulan data sudah cukup elektronik dan orang-orangnya sudah cukup komit sehingga berani untuk melepaskan kita,” kata Estiara di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis (17/10).

Pemkot Bandung dan BIGRS bekerja sama untuk mewujudkan keselamatan jalan di Kota Bandung. Termasuk berupaya menurunkan angka kecelakaan di jalan raya.

Estiara memaparkan, selama lima tahun ini BIGRS fokus pendampingan dalam empat bidang yakni infrastruktur, penegakan hukum, kampanye dan data. Untuk bidang infrastruktur, BIGRS bekerja sama dengan World Resources Institute (WRI).

Kalau dari infrastruktur, kami memberikan desain-desain itu dari partner kita dengan WRI. Taman Veteran dan Taman Asia Afrika kita lebarkan median jalannya supaya orang lebih mudah menyebrang. Kemudian di Cikudapateuh itu ada pulau jalannya. Sehingga orang sudah tidak akan akan kesulitan lagi di disana,” terangnya.

Kemudian penegakan hukum itu kita berikan pelatihan kepada polisi bagaimana menindak orang yang tidak pakai helm, seat belt, atau mengebut. Di bidang kampanye juga kita punya kampanye klik biar selamat, helm dan seatblet dan stop ngebut. Selanjutnya di bidang data kita punya buku laporan ini kaya ‘core’ untuk penentuan intervensi apa yang akan dilakukan selanjutnya,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Perencanaan Infrstruktur dan Pengembangan Wilayah II Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Bandung, Sam Satriabrada menyatakan, segera membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Transportasi dan Keselamatan Jalan untuk menjaga konsistensi keberlangsungan program yang telah berlangsung.

Pokja ini bulan ini kita dorong ke Pak Wali Kota untuk ditandatangani. Mudah-mudahan substansinya sudah memenuhi persyaratan,”jelasnya.

“Pokja Transportasi dan Keselamatan Jalan ini salah satu tugasnya yaitu memberikan rekomendasi, masukan, membahas permasalahan isu yang sedang tren, kemacetan, kecelakaan, transportasi itu dibahas dan rutin melaksanakan pertemuan,” lanjut Sam.

Sam menyatakan, dengan adanya Pokja Transportasi dan Keselamatan Jalan ini, Pemkot Bandung akan lebih responsif dalam menyikapi beragam persoalan. Utamanya, berkenaan dengan transportasi yang menjadi masalah di setiap kota besar di Indonesia.

Kalau melihat nama pokjanya bahasannya tidak akan jauh dari transportasi, kemacetan, angkutan umum, integrasi antar moda. Dan itu adalah salah satu rekomendasinya penyusunan rencana program kegiatan pada dinas teknis,” tandasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.