Bendungan Cipanas Sumedang Ditargetkan Rampung Akhir Tahun 2022, Proses Pembangunan Dipercepat

cipanas sumedang

KILASBANDUNGNEWS.COM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat pembangunan Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Bendungan Cipanas yang merupakan salah satu proyek Strategis Nasional (PSN) ini ditargetkan akan rampung pada akhir tahun 2022.

[PR]Pembangunannya sudah digarap sejak tahun 2017. Setelah rampung, Bendungan Cipanas akan menopang kebutuhan air untuk irigasi pertanian di Kabupaten Sumedang dan Indramayu.

Dengan luas mencapai 9.273 hektar, Bendungan Cipanas memiliki daya tampung 10 kali lebih besar dibandingkan dengan Bendungan Kuningan yang beberapa waktu lalu diresmikan oleh Presiden Jokowi

Sebagai rincian, Bendungan Kuningan memiliki daya tampung sekitar 25,9 juta meter kubik dan luas genangan 221,59 hektare.

Bendungan ini mampu menyuplai air irigasi secara kontinu ke 3.000 hektar areal sawah masyarakat yang berada di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon di Jawa Barat sampai ke Kabupaten Brebes di Jawa Tengah.

“Bendungan Cipanas merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun sejak 2017 dengan daya tampung 250,81 juta m3,” kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Kementerian PUPR Ismail Widadi dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Indonesia.go.id pada Rabu, 11 Mei 2022.

“Sejauh ini, progres konstruksinya sudah 83 persen, kemudian untuk pembebasan lahannya sudah 80,8 persen dengan sisa lahan yang belum bebas, yakni di daerah genangan dan jalan akses,” sambungnya lagi.

Ismail Widadi mengatakan, untuk sisa pekerjaan yang ada akan diselesaikan seluruhnya hingga akhir 2022. Pekerjaan terbesar yang dikerjakan saat ini adalah meninggikan tubuh bendungan.

Untuk bagian prasarana lainnya sudah selesai, diharapkan pekerjaan dan pembebasan lahan lancar sehingga mulai Oktober atau November 2022 bisa mulai digenangi air (impounding).

“Kelak suplai air irigasi dari Bendungan Cipanas dapat membantu petani khususnya di Daerah Irigasi (DI) Cipanas dan Cikawung untuk meningkatkan intensitas tanamnya,” tutur dia.

Bendungan Cipanas ini merupakan bendungan dengan tipe urugan batu inti tegak yang dilengkapi dengan terowongan pengelak sepanjang 452 meter

Bendungan ini nantinya akan menampung sumber air yang berasal dari Sungai Cipanas, yang merupakan bagian dari wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung dengan luas lahan dibutuhkan seluas 1.605 hektare.

Bendungan ini juga akan difungsikan sebagai pemenuhan kebutuhan air baku dengan kapasitas mencapai 850 liter per detik dan juga berpotensi menjadi sumber Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) sebesar 3 MW.

Bendungan dengan total luas genangan 1.315 hektare ini akan dimanfaatkan sebagai tampungan air pengendali banjir untuk wilayah Indramayu dan sekitarnya, karena mampu mengurangi debit banjir sebesar 487,75 m3/detik serta memiliki potensi untuk wisata.

Pembangunan Bendungan Cipanas yang bernilai Rp1,8 triliun ini dikerjakan dalam tiga paket konstruksi oleh tiga perusahaan.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Bendungan Paselloreng, Terungkap Biaya Fantastis yang Dikeluarkan Pemerintah

Paket pertama dikerjakan oleh PT Wijaya Karya-PT Jaya Konstruksi KSO yang difokuskan pada pembangunan tubuh bendungan.

Baca Juga: Indonesia, Mau Liburan ke Australia? Hubungi Agen Anda! [PR]

Sementara itu, paket 2 dikerjakan PT Brantas Abipraya (Persero) untuk pembangunan infrastruktur pendukung. Dan paket 3 dikerjakan PT Wijaya Karya-PT Jaya Konstruksi KSO untuk peninggian tubuh bendungan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan untuk mendukung ketahanan pangan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan.

“Bendungan dan jaringan irigasinya dibangun dengan biaya besar. Oleh karena itu pastikan kualitas pekerjaannya baik sehingga dapat segera dimanfaatkan secara optimal untuk mengairi sawah-sawah milik petani,” kata Basuki. (sumber : pikiranrakyat.com )