Bandung – Momentum mudik lebaran biasanya dimanfaatkan oleh para perantau untuk kembali ke kampung halaman. Namun, saat kembali ke perantauan, ada fenomena perantau tersebut membawa saudara kandungnya untuk mengadu nasib ke kota besar.

Fenomena ini juga terjadi di Kota Bandung sebagai salah satu kota metropolitan dengan arus urbanisasi yang cukup tinggi.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung, Siti Wahyuni menyebutkan, Kota Bandung adalah kota terbuka bagi siapa saja yang ingin mengadu nasib.

“Namun, hal tersebut perlu dibarengi dengan kompetensi orang tersebut. Kompetensi disini agar tujuan orang yang merantau ini jelas. Untuk keperluan kerja kah, berusaha kah, atau ada juga yang keperluannya pendidikan seperti kuliah. Itu sudah jelas,” ujar Siti dalam Bandung Menjawab di Taman Sejarah Kota Bandung, Kamis (23/5/2019).

Menurut data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung, jumlah pendatang ke Kota Bandung pada tahun 2018 lalu ada di angka 51.000 orang.

Oleh karenanya, Siti mengimbau kepada pendatang untuk melengkapi persyaratan administrasi kependudukan seperti membuat Surat Keterangan Tinggal Sementara.

“Bisa melalui aplikasi E-Punten, untuk mendapatkan surat keterangan tinggal sementara,” ujar Siti.

Siti menambahkan, hal ini bertujuan agar tujuan para pendatang ini jelas.

Siti juga mengimbau kepada perantau yang akan kembali ke Kota Bandung tidak membawa anggota keluarga ke Kota Bandung.

“Diperjelas dulu. Jika hendak mencari pekerjaan, temukan dulu pekerjaannya,” imbau Siti.

“Jadi, jangan merantau itu untuk coba-coba. Begitu sampai di kota besar, bingung hendak melakukan apa,” sambungnya.

Selain itu, Disdukcapil juga giat melakukan operasi simpati. Operasi simpati ini berlangsung di 3 titik kedatangan kaum urban Kota Bandung seperti Terminal Leuwipanjang.

“Oleh karenanya, untuk kenyamanan perjalanan mudik, kami mengimbau kepada para pemudik untuk selalu membawa kartu identitas berupa KTP,” pesan Siti.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.