KILASBANDUNGNEWS.COM – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Webinar Millenial Talks Special HUT RI dan HUT Pramuka Ke-60 dengan tema “Milenial Jabar Tangguh Berbakti Tanpa Henti Indonesia Tumbuh”, melalui Zoom yang dibuka Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya.

Dalam acara yang diikuti oleh sekitar 500 peserta yang masuk kategori milenial Jawa Barat, Ketua Kwarda Jawa Barat Atalia Praratya menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus bisa membawa gerbongnya ke arah yang lebih baik.

“Jika generasi milenial sekarang merupakan calon pemimpin mendatang. Namun untuk menjadi seorang pemimpin bukan sesuatu yang mudah. Seorang calon pemimpin harus mampu bekerjasama dengan orang lain atau gotong royong, terlebih di negara yang sangat beragam suku bangsa, agama maupun rasnya,” ucapnya.

Menurut Atalia, untuk menjadi pemimpin generasi milenial harus berpegang teguh pada tiga hal yaitu connected, confidence dan creative termasuk agama.

“Sebelum menjadi seorang pemimpin, kalian harus mengikut dulu atau menjadi anggota salah satu partai, atau anggota Paskriba, Pramuka, Moka atau organisasi kepemudaan terlebih dahulu untuk belajar menjadi seorang pemimpin,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, Bedi Budiman menyebutkan, seorang pemimpin harus memegang teguh nasionalisme. Nasionalisme Indonesia itu berakar dari agama, suku bangsa, budaya daerah yang berbeda-beda serta keturunan seperti Arab, Cina, maupun lain.

“Secara tidak langsung orang-orang keturunan berkontribusi pada kebudayaan Indonesia sejak jaman dulu. Keberagaman ini kemudian dibingkai secara harmoni oleh Pancasila,” tandasnya.

Kepala Kesbangpol Jawa Barat Iip Hidayat mengatakan, semangat kepanduan yang disulut oleh api kemerdekaan adalah mesin pendorong perubahan yang luar biasa, terutama ketika bangsa kita sedang menghadapi Pandemi Covid-19 ini.

“Pramuka, Paskibraka dan seluruh komponen muda milenial adalah potensi kader-kader bangsa bagi perubahan Indonesia yang lebih maju dimasa depan, sekaligus pewaris api kemerdekaan dari para pendiri bangsa,” ujarnya.

Menurut Iip, pramuka dalam kesehariannya memiliki tiga prinsip sekaligus janji dalam melaksanakan kehidupan kesehariannya yang tercantum dalam Tri Satya Pramuka, yaitu janji terhadap tuhan dan negara, janji terhadap sesama dan janji terhadap diri dendiri.

“Dalam bentuk lain tentunya Paskibraka, Mojang jajaka dan para pengurus OSIS memiliki janji dan kode etik kehormatan masing-masing, yang pada intinya janji sumpah setia kepada Tuhan YME, kepada negara dan kepada sesama,” tuturnya. (Parno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.