Bandung – Sekretaris Daerah Kota Bandung (Sekda), Ema Sumarna meminta kewilayahan berlomba-lomba menciptakan inovasi, khususnya terkait dengan pelayanan publik. Pasalnya, pelayanan publik menjadi citra Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung di mata warga.
“Hal yang terlihat di kewilayah itu kata kuncinya pelayanan publik. Semua harus menunjukkan ‘performance’ yang betul-betul terbuka,” ujar Ema saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Kewilayahan, di El Royale Hotel, Jalan Merdeka, Senin (26/8/2019).
Ema mengatakan, untuk menghadapi persaingan di era global ini, para aparat kewilayah untuk melek teknologi. Aparat harus pintar dan bisa memahami keinginan warga.
“Di era ini, konon katanya industri 4.0 yakni era digitalisasi. Maka harus pintar dan bisa memahami sehingga pelayanan berjalan lancar,” kata Ema.
Oleh karenanya, Ema mengingatkan para camat untuk tidak gengsi meniru keberhasilan wilayah lain dalam memberikan pelayanan publik.
“Contohnya di Kecamatan Lengkong kan punya aplikasi Siloka (Sistem Layanan Online Kelurahan). Ini bisa ditiru jika memungkinkan oleh kewilayah lain untuk diterapkan,” katanya.
Selain itu, Ema pun mengingatkan agar aparat kewilayah untuk manfaatkan anggaran semaksimal mungkin dan memiliki mental aparatur yang baik.
“Kelola anggaran semaksimal mungkin. Latih para aparat untuk memiliki mental yang baik. Terus berusaha berikan pelayanan yang maksimal,” tuturnya.***