KILASBANDUNGNEWS.COM – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, melakukan tes kesehatan kepada sejumlah warga negara asing asal China yang bekerja di Kota Bandung, Rabu (29/1/2020).
Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.
Tim dari Dinkes dan Disnaker dipimpin langsung oleh Kadisnaker Kota Bandung, Arif Syaifudin, turun langsung ke sejumlah instansi dan tempat usaha di Kota Bandung yang mempekerjakan pekerja asal China.
Stamford School, milik Yayasan Florence di Jalan Citra Green, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, menjadi lokasi pertama yang didatangi rombongan tim dari Dinkes dan Disnaker.
Di Yayasan tersebut, terdapat empat warga negara asing asal China yang bekerja sebagai tenaga pengajar.
Arif Syaifudin mengatakan, di Kota Bandung terdapat 47 warga negara asing asal China yang tersebar di 18 perusahaan.
Mereka bekerja di berbagai bidang, mulai pendidikan hingga keuangan. Rencananya, pemeriksaan kesehatan ini akan dilakukan selama empat hari.
Dikatakan Arief, dalam pemeriksaan kesehatan ini pihaknya menurunkan tiga tim yang bakal menyisir 18 perusahaan dalam empat hari.
Apabila ditemukan tenaga kerja yang terpapar virus corona, dia akan melakukan tindakan sesuai ketentuan.
“Kalau ada yang sakit harus kami akan amankan sesuai dengan protap, yang pasti bagaimana penyelamatan itu karena yang sakit tapi secara kemanusiaan harus diobati,” ujar Arief, saat ditemui di Stamford School, Jalan Citra Green, Kecamatan Cidadap, Rabu (29/1/2020).
Hasil pemeriksaan di lokasi pertama, kata Arif, tidak ditemukan warga negara China yang sakit.
Empat tenaga pengajar di sana, kata Arief, rutin menjalani pemeriksaan oleh manajemen sekolah dan dijamin tidak terpapar virus.
“Alhamdulillah, di sini dilakukan pemeriksaan sehingga empat orang dari China, yang dua sedang mengajar sudah mendapat jaminan diperiksa oleh manajemen,” katanya.
Bagian HRD Stamford School, Purnama Chrisnawati, menambahkan bahwa pihaknya memberi jaminan tidak ada karyawannya yang sakit.
Sebab, setiap hari para staf sekolah dan murid diperiksa suhu tubuhnya.
Empat tenaga pengajar pun dipastikan tak terpapar oleh virus, meski tiga di antaranya baru tiba di Indonesia pada tanggal 10 Januari 2020.
“Kami tiap pagi ada cek temperatur badan untuk semua siswa, staff dan guru bahkan untuk yang mengantar pun kita cek temperaturnya,” ujar Chrisnawati.
“Yang tiga (tenaga pengajar) pulang ke China tapi mereka sudah pulang ke sini tanggal 10 Januari. Yang satu lagi tidak pulang. Semuanya pengajar baik kondisinya, kalau dari temperatur normal,” katanya. (Tri)