KILASBANDUNGNEWS.COM – Sebagai bentuk kontribusi terhadap penanganan isu stunting di Jawa Barat. Melalui program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan), PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat melaunching atau kick off “Program Gizi Hebat” di Kantor Desa Malati, Kec. Naringgul pada Sabtu (25/11/2023) dan di Kantor Desa Kertajadi, Kec. Cidaun pada Minggu (26/11/2023).
General Manager PT PLN UID Jawa Barat Susiana Mutia mengatakan, selain menjalankan bisnis utama penyaluran listrik yang andal dan berkualitas, PLN juga berkomitmen untuk hadir memberikan dampak pembangunan langsung dan berkelanjutan ditengah-tengah masyarakat melalui program TJSL di bidang kesehatan.
“Dengan adanya program Gizi Hebat semoga pemahaman masyarakat terkait pola tumbuh kembang anak khususnya pola makanan yang bergizi semakin meningkat. Selain itu, tentunya untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) nomor kedua, zero hunger atau tanpa kelaparan,” ucap Susiana.
Dwi Yogo, Project Manager program Gizi Hebat dari Yayasan Mitra Insan Sejahtera Cianjur menjelaskan bahwa ada tiga subprogram dalam program Gizi Hebat. Pertama, paket peduli gizi berupa pembagian bahan makanan terutama sumber protein setiap dua pekan selama 18 kali kepada 200 penerima manfaat. Kedua, edukasi nutrisi sebagai kegiatan pembinaan skala sedang setiap 6-8 bulan untuk upgrade pengetahuan ibu-ibu penerima manfaat tentang nutrisi dan pola asuh pemberian makanan. Ketiga, renovasi terhadap osyandu yang terpilih.
“Dengan adanya program Gizi Hebat ini diharapkan meningkatkan kuantitas dan kualitas asupan makanan penerima manfaat khususnya sumber protein,” harapnya.
Dwi menambahkan, Program Gizi Hebat ini menjadi bukti bahwa PLN tidak hanya hadir ke rumah melalui jaringan listrik, namun juga hadir lewat kepedulian sosialnya dalam rangka isu pemberantasan stunting.
Sementara itu, Manager PLN UP3 Cianjur, Agus Tasya menyampaikan bahwa PLN merupakan mitra pembangunan masyarakat dalam mendukung upaya Pemerintah dan berbagai pihak untuk mengatasi masalah stunting ini.
“Semoga energi positif yang PLN hasilkan dapat menjadi kekuatan yang mendorong perubahan positif dalam masyarakat terutama dalam hal peningkatan gizi masyarakat. Saya mengajak kita semua untuk bersatu dalam masalah penanganan stunting ini,” kata Agus.
Ketua Tim Penurunan Stunting Kecamatan Naringgul, Ijuh Sugandi yang juga menjabat sebagai Camat Naringgul, menegaskan bahwa pihaknya concern pada penurunan stunting.
“Kami berharap program Gizi Hebat ini dapat menurunkan angka stunting di daerahnya,” ujarnya.
Siti Fitriani mewakili Kepala Puskesmas Cidaun, menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia saat ini tengah menyiapkan generasi emas dengan potensi kecerdasannya untuk menyambut bonus demografi 2045. Disisi lain, efek yang ditimbulkan dari stunting menurut Siti luar biasa karena dapat menghambat kecerdasan anak dan risiko gangguan metabolik di kemudian hari sehingga menimbulkan penyakit degenerative.
“Penanganan stunting tidak bisa hanya dilakukan oleh Puskesmas saja namun membutuhkan kerjasama lintas sektor,” ujar Siti. (Parno)