KILASBANDUNGNEWS.COM – Untuk terus menekan angka kasus Covid-19, pemerintah terus berusaha menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity. Salah satunya dengan menggencarkan vaksinasi Covid-19.

Agar target herd immunity tercapai, Pemeritah Kota (Pemkot) Bandung juga menggelar pelatihan vaksinasi Covid-19. Saat ini, Pemkot Bandung telah melatih lebih dari 1.000 tenaga vaksinator. Para tenaga vaksinator tersebut juga telah bersertifikat.

Dengan semakin banyak vaksinator yang dimiliki Kota Bandung, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana optimis Kota Bandung bisa mencapai target 50.000 orang tervaksin per harinya.

“Kalau per hari satu orang vaksinator bisa menyuntik 50 orang, saya pikir bisa 50.000 orang per hari,” katanya di sela-sela meninjau vaksinasi di Vihara Tanda Bhakti Kota Bandung, Senin (5/7/2021).

Selain itu, untuk mempercepat terbentuknya herd immunity, Pemkot Bandung berupaya memasifkan vaksinasi dengan menggandeng berbagai pihak. Seperti yang dilakukan pada hari ini (Senin, 5 Juli 2021), Pemkot Bandung bekerja sama dengan Vihara Tanda Bhakti menggelar vaksinasi.

“Alhamdulillah hari ini kita lihat percepatan proses vaksinasi lagi bagi masyarakat Kota Bandung, karena kita update situasi perkembangan penyebaran covid-19 di Kota Bandung kemarin itu perhari penambahannya 381 orang,” kata Yana.

“Ini salah satu ikhtiar kita adalah percepatan vaksinasi karena mudah-mudahan bisa segera membentuk kekebalan kelompok,” tambahnya.

Ia bersyukur, animo masyarakat untuk mengikuti vaksinasi begitu besar. Ia pun berterima kasih kepada masyarakat yang sudah mau divaksin, karena mereka menjadi salah satu pahlawan Covid-19.

“Dengan divaksin artinya bapak ibu adalah salah satu pahlawan Covid-19 yang saat ini semakin meningkat,” ucapnya.

Yana mengingatkan, setelah divaksin protokol kesehatan harus benar-benar dijaga dengan baik. Terlebih, saat ini penyebaran virus corona begitu cepat dan Kota Bandung sedang menerapkan PPKM Darurat hingga 20 Juli mendatang.

“Saya ingatkan, meskipun bapak ibu sudah divaksin, pada dasarnya vaksin yang diberikan adalah dari virus yang dimatikan sehingga membutuhkan waktu 1-2 bulan untuk membentuk imun. Jadi saya titip, tetap disiplin protokol kesehatan,” tuturnya.

“Jadi jangan sampai niat baik kita menimbulkan masalah baru yaitu kerumunan. Kami minta (panitia) mengatur,” pintanya.

Sementara itu Pembina Vihara Tanda Bhakti, Tantjong Boe mengajak kepada seluruh pihak untuk berpartisipasi dan mendukung program pemerintah mempercepat vaksinasi Covid-19. “Bagi masyarakat yang belum mendapat vaksin, segera mencari informasi untuk memperoleh vaksin supaya pandemi ini segera berakhir,” ucapnya.

Terkait vaksinasi massal ini, menurutnya adalah tahap awal dengan target yaitu 300 orang. Namun karena pihaknya mendukung program percepatan vaksinasi, sehingga target menjadi dua kali lipat atau 600 orang.

Mereka yang divaksin, terang Boe, terdiri dari pengurus vihara, pembina agama, pengajar, anggota dari Vihara Tanda Bhakti, dan masyarakat di sekitar yang belum mendapat vaksin. “Tetapi dari program kami dianjurkan dari pemerintah juga harus mempercepat, jadi 1+1 artinya dari vihara ditambah 300 lagi dari warga setempat yang belum tervaksinasi,” terangnya.

“Semoga apa yang kami lakukan bisa memberi kebaikan dan bermanfaat bagi masyarakat luas, semoga tidak ada lagi cluster-cluster baru,” imbuhnya. (rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.