KILASBANDUNGNEWS.COM – Usia 50 tahun keatas merupakan usia yang sangat rentan terhadap serangan kanker usus besar (cancer colorectal) yang sama dengan kanker jenis lain yang juga menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi. Demikian dikemukakan Manager Canhope Bandung, dr Rismayanti, dalam sebuah diskusi di Paskal 23, Kamis (30/1/2020).
Menurut Rismayanti, berbeda dengan kanker payudara atau kanker rahim yang bisa menyerang usia muda, kasus kanker usus besar ini jumlahnya bisa ditekan jika kesadaran masyarakat akan deteksi dilakukan baik.
“Di Singapura, jumlah penderita kanker usus besar terus menurun karena kesadaran masyarakat akan deteksi dini sudah baik. Mereka sudah mulai melakukan pemeriksaan deteksi dini dari awal,” katanya.
Rismayanti menyatakan, pola dan gaya hidup yang kurang baik masih menjadi penyebab paling dominan terjadinya kanker usus besar ini terus meningkat di masyarakat
“Penerapan gaya hidup sehat seperti berolah raga dan perbanyak makanan berserat harus dilakukan, termasuk istirahat, tidur dan olah raga termasuk menghindari makanan yang memicu kanker seperti daging merah dan makanan siap saji (fast food) serta berbagai makanan yang dimasak terlalu matang seperti sate,” tuturnya.
Rismayanti menyarankan kepada masyarakat untuk segera melakukan pemeriksakan secepat mungkin jika terindikasi penyakit tersebut sehingga kita akan lebih mengetahui dari awal mengenai pemyakit kanker.
“Jika terasa ada gejala, segera memeriksakan ke dokter agarĀ dilakukan pengobatan yang tepat,” ujarnya.
Rismayanti mengakui bahwa penyakit ini sulit untuk dideteksi karena gejalanya masih samar, seperti kembung, buang air besar tidak teratur serta timbul gejala lain seperti mag dan ambeven.
“Untuk memastikan apakah terimdikasi polip atau mencurigakan dalam usus kita, maka ambil sample BAB lalu ke laboratorium untuk diperiksa serta lakukan teropong usus besar, dan jika BAB ada darah, maka harus waspada,” pungkasnya. (Parno)