Bandung – Lingkungan Kota Bandung memiliki ketergantungan dengan daerah lain. Salah satunya terkait kelestarian lingkungan di kawasan Bandung Utara.
Oleh karenanya, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana turut menanam pohon di Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Yana menjelaskan sekalipun wilayah Punclut secara administratis termasuk ke Kabupaten Bandung Barat, namun Kota Bandung harus tetap memberikan perhatian. Karena dari daerah KBU memberikan dampak cukup signifikan bagi Kota Bandung.
“Kota Bandung berkepentingan terhadap program penanaman pohon di wilayah ini. Kalau lingkungan di sini semakin baik akan memberikan dampak dan manfaat baik untuk Kota Bandung,” kata Yana di Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (2/3/2019).
Yana memaparkan, KBU merupakan daerah resapan air yang harus dipertahankan. Sehingga keberadaan pohon sangat penting untuk menjaga tanah di kawasan perbukitan. Sebab, dengan minimnya area hijau, ancaman musibah longsor dan air bah bisa datang ketika musim hujan tiba.
Hal itu seperti yang telah terjadi di kawasan Cilengkrang Kabupaten Bandung, dan Cicaheum Kota Bandung. Hal ini disinyalir sebagai dampak dari kurangnya daerah resapan di wlayah perbukitan.
“Kota Bandung dengan dinamikanya berbagai masalah, oleh karena itu Kota Bandung sangat berkepentingan dengan kegiatan penanaman pohon ini. Kalau kita tidak pelihara lingkungan kita, khususnya di utara, Kota Bandung akan mendapatkan banyak masalah,” ungkapnya.
Seperti dilansir Humas Pemkot Bandung, Yana berharap kegiatan reboisasi di KBU bisa terus berjalan secara masiv dan berkelanjutan. Program ini juga mesti diperkuat dengan kolaborasi yang kompak antar wilayah di KBU.
“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berkesinambungan, dan mudah-mudahan bisa terus berkolaborasi mempertahankan daya dukung terhadap lingkungan kita. Pemerintah Kota tidak bisa berdiri sendiri, harus ada kolaborasi dengan Bandung Raya,” jelasnya.
Sementara itu, Komandan Sekor 22 Satgas Citarum Harum, Kolonel Inf. Asep Rahman Taufik mengaku sengaja menggandeng Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat agar lebih berperan aktif memperhatikan kelestarian wilayah KBU. Dia ingin menunjukan bahwa saat ini kondisi KBU sudah dinilai kritis.
“Niatan kami ingin mempertemukan dua pengabil kebijakan. Sekarang kalau kita di sini bisa melihat betapa rusaknya lahan di Bandung Utara. Dampaknya sudah terasa setiap hujan air di bawah tidak terkendali,” ucap Asep.
Asep mengungkapkan, di sektor yang dipimpinnya yakni membentang dari wilayah Cimenyan sampai Punclut ini terpantau sekitar 1.900 hektar lahan KBU dalam kondisi memprihatinkan. Untuk itu, dia sudah menyiapkan 290.000 pohon untuk mereboisasi KBU.
Asep mengaku sudah menanam sebanyak 2.000 bibit pohon dari berbagai jenis di kawasan Punclut. Sedangkan pada Sabtu (2/3/2019) ini, menanam sebanyak 700 pohon secara serentak.
“Saat ini masih musim hujan. Kita manfaatkan untuk menanam. Kita tidak akan berhenti Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang berada di Kabupaten Bandung Barat. Saya bercita-cita menghijaukan kembali Bandung Utara,” akunya.
Dalam kesempatan tersebut, Pemkot Bandung melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) juga mendemonstrasikan pengelolaan sampah. Sekertaris DLHK, Dedi Dharmawan yang bertindak sebagai narasumber turut memaparkan konsep program Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman).***