Masalah Utama Citarum Adalah Sampah

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (tengah bertopi), saat tiba di lokasi Citarum Expo di Dome Balerame Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (19/2/2019).

Bandung – Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Satgas Citarum Harum menggelar acara Citarum Expo di Dome Balerame Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (19/2/2019). Acara ini digelar untuk memaparkan kinerja Satgas Citarum Harum yang terus berupaya menormalisasi sungai Citarum yang sudah lama tercemar.

Dalam acara ini hadir pula Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Menurut Basuki, untuk mensukseskan program Citarum Harum tidak bisa mengandalkan pemerintah daerah saja. Pasalnya, peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan dalam menyukseskan program Citarum Harum ini.

“Karena akar utamanya adalah sampah. Sehingga mestinya diharapkan produsen sampah itu yang harus kita benahi. Siapa produsen sampah itu? ya masyarakat,” ucap Basuki seperti dilansir laman PRFM, Selasa (19/2/2019).

Dijelaskan Basuki, jika masyarakat bisa mengelola sampah dengan baik, dan juga tidak membuang sampah ke sungai maka proses normalisasi sungai Citarum memalui program Citarum Harum bisa membuat sungai Citarum bersih dalam waktu 7 tahun.

“Kalau produsen bisa mengatur produksi sampahnya, Insya Allah Citarum Harum 7 tahun bisa bersih,” tegasnya.

Dalam program citarum harum ini, lanjut Basuki, Kementrian PUPR memiliki 3 tugas. Pertama adalah mengelola sumber daya air, kemudian kedua mengelola limbah padat dan cair, dan ketiga merumahkan masyarakat yang saat ini bermukim di bantaran sungai citarum yang harusnya steril dari pemukiman.

“Nomor satu dan nomor dua sudah kita lakukan, tinggal nomor tiga ini yang belum kita lakukan,” tukasnya.***