Bandung – Perum Bulog Divre Jawa Barat menegaskan akan terus memantau harga beras di tingkat petani dan konsumen agar tidak terjadi lonjakan tinggi menjelang Natal dan Tahun Baru 2019.
Kepala Perum Bulog Divre Jabar Ahmad Mamun mengatakan, bersama satgas pangan, pemantauan dilakukan langsung ke pasar dan gudang-gudang penyimpanan beras di seluruh Jabar, untuk mengetahui stok dan kondisi harga terkini.
“Momen akhir tahun dan menjelang Pilpres jangan sampai ada gejolak harga, bisa membuat resah, makanya kami siap pantau terus,” ujarnya di Bandung, Jumat (21/12).
Ia mengatakan saat ini stok beras di gudang Bulog Jabar mencapai 234 ribu ton, yang berarti masih aman untuk ketahanan pangan hingga 6 bulan ke depannya. Stok tersebut sebagian besar merupakan beras premium yang memiliki kualitas terbaik.
“Harga saat ini masih terkendali, untuk medium maupun premium. Demikian pula dengan stoknya yang masih mencukupi. Jadi tidak usah ada keresahan,” tegasnya.
Saat ini harga beras di tingkat konsumen untuk kelas medium rata-rata Rp9.150 per kg dan beras premium seharga Rp12.800 per kg. Memang ada beberapa beras kualitas premium yang harganya di atas rata-rata namun karena memiliki kekhususan atau kemasan tertentu.***