Bandung – Badan Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung memperoleh zakat sebesar Rp26 miliar hingga September 2018 lalu. Jumlah tersebut meningkat signifikan sekitar Rp7 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal itu tak lepas dari zakat yang disampaikan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

“Rp26 miliar terdiri dari beberapa sumber. Di antaranya, Tunjangan Kerja Dinamis ASN Pemkot Bandung, Zakat Infaq Sodakoh (ZIS) masyarakat maupun Bank jasa,” ungkap Ketua Baznas Kota Bandung, Maman Abdurahman acara Rapat Kerja BAZNAS Kota Bandung Tahun 2018, di Hotel Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Sabtu (22/12/2018).

Menurut Maman, dana yang diterima oleh Baznas akan dikelola dengan sebaik mungkin. Dana tesebut akan disalurkan kepada yang membutuhkan dan menghasilkan manfaat yang baik.

“Kita salurkan dan bantu. Bukan untuk konsumtif tetapi lebih produktif,” tuturnya..

Baznas Kota Bandung menyalurkan dana yang terkumpul melalui sejumlah program. Di antaranya Bandung Cedas mencapai Rp1,6 miliar, Bandung Sehat (Rp261,4 juta), Bandung Peduli (Rp6,2 miliar) dan Bandung Makmur (Rp2,2 miliar) serta Bandung Takwa (Rp2,7 miliar).

Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M Danial menegaskan, zakat merupakan pelaksanaan salah satu rukun Islam. Zakat mendekatkan hamba kepada Tuhannya dan dapat menambah keimanannya.

“Tetapi pengelolan harus benar sesuai dengan syariat. Zakat itu adalah amanah maka berarti Pengelolan zakat, infak, sedekah, adalah amanah,” ujar Oded saat pembukaan Rapat Kerja Baznas Kota Bandung.

“Titipan dari pemberi infaq jangan sampai terkhianati. Perlu dikelola dengan rasa tanggung jawab,” lanjutnya.

Hal senada juga Oded lontarkan saat acara Indonesia Zakat Summit 2018, di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Sabtu, (22/12/2018).

“Intinya kita perlu pemikiran yang baik agar zakat ini tersalurkan dan dikelola dengan maksimal,” ujarnya seperti dilansir Humas Pemkot Bandung.

Sementara itu, Ketua Umum Forum Zakat, Bambang Suherman menyampaikan, kegiatan yang diselengggarakan tiga hari itu, 20-22 Desember menghasilkan beberapa strategi demi terciptanya pengelolaan zakat lebih maksimal.

“Kita kuatkan kesadaran kepada masyarakat mengenai zakat. Selain itu, saling menguatka agar tersosialisasi di era mileneal dengan generasi lapisan yang lebih produktif,” ujarnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.