Bandung – Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan apresiasi penghargaan Anugerah Budaya kepada 4 orang/lembaga yang telah berkontribusi dalam bidang seni dan budaya sehingga mengharumkan nama Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil mengatakan, masyarakat Jabar sudah memilih memberikan rasa apresiasi setinggi-tingginya kepada individu yang sudah berkomitmen dalam seni dan budaya dalam kehidupan.
“Yang paling berat itu adalah kekonsistenan atau istikomah. Jadi empat tokoh ini sudah menunjukkan dari rentang waktu kehidupan memberikan contoh cinta yang konsisten terhadap apa yang dicintai dan diyakininya dalam mengekspresikan satu anugrah dari Allah SWT yaitu mengekpresikan estetika kebudayaan dalam berbagai ekspresi,” ucap Ridwan Kamil dalam acara pemberian penghargaan Anugerah Budaya di Aula Barat Gedung Sate, Jumat (14/12/2018).
Menurut Gubernur, dalam menjalani kehidupan ini jangan pernah berukuran untuk mencari penghargaan tetapi jika ada penghargaan berarti lebih kepada simbol terjadinya kemajuan.
“Hidup itu berkarya, jangan pernah dalam rangka mencari penghargaan, ini juga yang saya lakoni selama ini, bekerja tidak untuk mencari penghargaan tapi kalau ada penghargaan berarti itu adalah simbol terjadinya kemajuan, ini adalah simbol terjadinya keistimewaan,” katanya.
Gubernur mengajak kepada masyarakat untuk mencintai yang dikerjakan dan kerjakan apa yang dicintai karena hasilnya adalah keistimewaan, kehormatan dan kemuliaan.
“Jadi hari ini saya yakini beliau-beliau ini sebenarnya tidak butuh penghargaan karena melakukan apa yang dicintai,” ujarnya.
Berikut para penerima penghargaan Anugerah Budaya:
- Kategori Pencipta, Pelopor dan Pembaru: Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA, Sang Legenda Kertas dari Bandung.
2. Kategori Pelestari: Wahyu Affandi Suradinata, Sang Guru Teupa Kujang dari Bogor.
- Kategori Komunitas: CCL (Celah-Celah Langit) Bandung. Ketua: Iman Soleh
- Kategori Seni Tradisi: Djana Pertanain, Sang Maestro Tarling.
Rep: Suparno Hadisaputro