Bandung – Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil mengajak seluruh masyarakat Jawa Barat untuk mulai melakukan pencegahan stunting (gagal tumbuh) sebagai akibat dari kondisi gizi buruk dan sanitasi yang buruk.

“Mulai hari ini dan seterusnya kita harus mulai mencegah yang namanya gizi buruk yang namanya gagal tumbuh, atau stunting gagal tumbuh, otaknya jadi lemot karena gizi buruk karena sanitasi buruk,” ucapnya.

Menurut Gubernur, rata-rata terjadinya stunting di usia bawah 5 tahun karenanya para orang tua yang mempunyai anak masih balita harus menjaga asupan gizinya karena pada usia tersebut merupakan usia kritis.

“Setelah TK dan SD mau diobatin mau diapain rada susah, jadi mendingan investasi untuk gizi baik bagi anak-anak kita yang balita,” kata Gubernur, dalam acara Pencegahan Stunting tingkat Provinsi Jawa Barat, di Lapangan Gasibu, Bandung, Minggu (18/11/2018).

Menurut Gubernur, Jawa Barat sudah membaik pada saat kepemimpinan Ahmad Heryawan dan akan terus dipertahankan. IPM tahun 2013 hanya 68 persen sedangkan saat ini sudah 70,8 persen artinya indeks pendidikan, indeks kesehatan dan indeks daya beli juga semakin bagus.

“Yang harus kita perangi dimana per tahun 2017 presentasi balita yang gagal tumbuh yang menyebabkan otaknya rada lemot itu 29,2 persen dan ini terlalu tinggi ya,” ujarnya.

Gubernur juga meminta kepada Sekretaris Daerah Jawa Barat untuk meningkatkan asupan gizi yang baik kepada para orang tua yang memiliki anak di bawah lima tahun (Balita).

“Saya titip Pa Iwa, dana desa tolong dibikin juklaknya ada porsi untuk memberikan gizi yang baik kepada ibu-ibu di desa khususnya yang punya balita, masak bersama sayuran organik, memberikan susu telur, itu harus menjadi kewajiban,” tuturnya.

Gubernur menyatakan, masalah stunting ini bukan masalah ketersediaan anggaran saja tetapi lebih kepada bagaimana mengatur manajemen dalam mengatasinya.

“Jadi ini masalahnya bukan duit, masalahnya adalah kepemimpinan, manajemen dan sebuah cara, jadi saya titip perintah saya di panggung ini di hari bersejarah ini kita menuju zero stunting. Tolong dana desa yang miliar-miliar itu sebagian kita investasikan untuk SDM anak-anak balita kita,” jelasnya.***


Rep: Suparno Hadisaputro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.