Bandung – Pendidikan anti korupsi diyakini harus ditanamkan sejak dini mulai dari hal-hal yang sederhana. Pasalnya, korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang memang harus dilawan dari berbagai sisi.
Korupsi merupakan musuh bersama oleh karenanya harus ditanamkan kepada anak-anak yang akan menjad pemimpin di masa yang akan datang.
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Evi S. Shaleha mengemukakan, untuk membentuk karakter berintegritas butuh waktu yang panjang. Melalui kurikulum pendidikan, sekolah mengintervensi untuk menjadikan nilai-nilai yang seharusnya ditanamkan kepada anak-anak.
“Ketika sekolah jadi komunitas anti korupsi maka harus disadari betul bahwa sekolah ini merupakan tempat persemaian untuk menanamkan nilai anti korupsi,” ungkapnya selepas memonitor pelaksanaan road show bus KPK di Plaza Balaikota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (31/10/2018).
Pada acara hari terakhir yang menutup rangkaian road show bus KPK ke 11 kota/kabupaten di Pulau Jawa tersebut, hadir ratusan anak TK, SD hingga SMP. Mereka memperoleh materi mengenai pendidikan anti korupsi melalui permainan, ice breaking, nonton film, hingga story telling yang disampaika para pemateri dari Pusat Pendidikan Anti Korupsi KPK.
Sejumlah kendaraan pelayanan inovatif dari sejumlah perangkat daerah di Pemkot Bandung pun hadir di sekitar lokasi acara. Di antara kendaraan tersebut adalah Mepeling Disdukcapil, SIM Keliling, Pelayanan Perizinan Gampil dan Hayu.Bdg, Kekasih (Kendaraan Konseling Silih Asih) Juara, Perpustakaan Keliling, Layanan Konsultasi Pajak Daerah, dan Toilet Mobile.
“Mobil pelayanan yang ikut hadir di sini memberikan ruang bagi masyarakat yang membutuhkan. Ini bagian upaya pencegahan korupsi dari sisi layanan mendatangi masyarakat yang juga sebagai bagian dari reformasi birokrasi Pemkot Bandung,” tuturnya.
Menurutnya, kehadiran road show bus KPK merupakan ikhtiar semua pihak untuk menyebarluaskan nilai-nilai kejujuran, nilai-nilai anti korupsi. Namun begitu, bus KPK hanya stimulan yang diharapkan ke depannya semua orang dapat bergerak berupaya dan beraksi memberantas korupsi, mulai dari diri sendiri, mulai dari hal-hal terkecil.
“Salah satu yang juga harus jadi catatan adalah komunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua agar nilai-nilai di sekolah sejalan dengan nilai-nilai yang ditanamkan di rumah. Sehingga anak tidak bingung karena antara sekolah dengan orang tua sejalan. Mudah-mudahan anak-anak bisa jadi calon-calon pemimpin berintegritas di masa yang akan datang,” jelasnya.***