Bandung – Beragam program diluncurkan aparat kewilayahan di Kota Bandung untuk menciptakan lingkungan yang lebih nyaman bagi warganya. Seperti dilakukan aparat kewilayahan Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Cicendo yang meluncurkan program di bidang lingkungan, Sajadah (Sampah Jadi Banda Bila Dipilah), Minggu (30/9/2018).
Camat Cicendo, Fajar Kurniawan menyampaikan, awal lahirnya Sajadah dari program Kangpisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan) yang menjadi salah satu acuan bagi masyarakat dalam mengelola sampah.
“Kita ingin mengurangi jumlah sampah yang ada di masyarakat. Tentu harus dimulai dari rumah tangga,” ujarnya usai melaksanakan Gerak Jalan Sehat Sukaraja, di Jalan Meteor Kelurahan Sukaraja Kecamatan Cicendo, Minggu (30/9/2018).
Fajar menambahkan, Sajadah bertujuan mengubah perilaku warga sampai lingkungan menjadi zero waste.
“Ini harus diawali dari sumbernya langsung (sampah rumah tangga). Sampah kita pilah. Sekitar 80 persen organik, sisanya plastik (anorganik). Kita latih, sampai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bisa mengakar ke skala rumah tangga,” kata Fajar.
Melalui Sajadah, kata Fajar, wilayah tak hanya lebih bersih tetapi juga lebih sejahtera. Hal itu karena sampah diolah menjadi barang bernilai nilai ekonomi.
“Posyandu sudah melaksanakannya. Ini akan menjadi sumber penghasilan. Tetapi intinya ingin mendorong sampah terkurangi dari sumbernya,” tutur Fajar.
“Dengan kreativitas tinggi, sampah akan menjadi sesuatu yang menarik. Seperti sampah kemasan kopi menjadi barang fesyen yang memiliki nilai ekonomi. Kita punya kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), ini kita pamerkan di CFD jalan Arjuna, Culinary Night. Kita buka stan dan pasarkan,” lanjutnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengapresiasi program Sajadah. “Dengan kekompakan dari mulai lurah, camat ketua RW dan RT seluruh elemen masyarakat di Sukaraja, bimbingan merupakan hal utama. Dengan inovasi ini kita terus lanjutkan agar kebersihan terasa di lingkungan kita,” kata Oded.
Menurutnya, sampah dapat menghasilkan nilai ekonomi. Oleh karenanya, Oded mengajak kepada masyarakat agar lebih rajin dalam mengelola sampah.
“Karena awalnya (sampah) itu bersumber dari rumah, maka kita harus pintar memilah dan memilih. Sampah yang menjadi nilai ekonomi, kita kreasikan,” katanya.***