KILASBANDUGNEWS.COM – Luasan kebakaran Gunung Guntur, Kabupaten Garut, mencapai 89,88 hektare. Kebakaran di Gunung Guntur bahkan sempat terjadi hingga ke area puncak.
Kasi KSDA Wilayah V Garut, Dodi Arisandi, menuturkan, pihaknya telah melakukan identifikasi pascakebakaran Gunung Guntur. Identifikasi dilakukan untuk mengukur luasan area kebakaran.
“Juga untuk mengukur vegetasi yang terbakar dan menyelidiki sebab terjadinya kebakaran. Pemantauan ini melacak jalur api dan identifikasi hotspot,” ujar Dodi, Minggu (3/11/2019).
Pemantauan dilakukan dengan menggunakan drone. Dodi menyebut bahwa lokasi kebakaran berada di Blok Citiis Gunung Guntur dan di cagar alam (CA) Kawah Kamojang.
“Pemeriksaan titik kebakaran dari pos jaga tiga sampai Leuweung Hejo puncak Gunung Guntur,” katanya seperti dilansir laman Tribunnews, Senin (4/11/2019).
Lokasi di sekitar puncak Gunung Guntur, lanjutnya, merupakan padang rumput yang didominasi ilalang dan beberapa jenis perdu, seperti harendong dan cantigi. Sementara untuk kategori pohon didominasi oleh pinus.
Dari hasil identifikasi yang dilakukan, diperkirakan luasan kebakaran di blok Citiis, Gunung Guntur sekitar 89,88 hektare.
Kepala Bidang Konservasi Wilayah III Ciamis, Andi Witria Rudianto, hasil identifikasi itu diharapkan bisa mencegah kebakaran. Terutama saat kemarau panjang terjadi.
“Kami akan perkuat deteksi dini dan kegiatan penyuluhan serta sosialisasi kepada masyarakat. Terutama di sekitar gunung,” ujar Andi.
Andi berharap, masyarakat juga bisa menjaga agar kebakaran tidak terjadi di kawasan hutan. Jika terjadi kebakaran, sangat merugikan semua pihak.
CA Kamojang merupakan Kawasan Konservasi dengan luasan keseluruhan 8.298,196 hektare.
Lokasinya berada di dua kabupaten yakni Bandung dan Garut. Di kawasan Gunung Guntur terdapat beberapa satwa endemik. Di antaranya macan tutul, elang jawa, dan lutung Jawa.***