Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyerahkan sertifikat tanah kepada kepala UPT Satuan Pendidikan di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung (Disdik) di Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung, Jalan Ahmad Yani, Kamis (28/2/2019).

Bandung – Kolaborasi Pemerintah Kota Bandung dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) semakin membuahkan hasil. Salah satunya, sebanyak 85 lahan sekolah milik Pemkot Bandung kini bersertifikat.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyerahkan sertifikat tanah tersebut kepada kepala UPT Satuan Pendidikan di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung (Disdik) di Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung, Jalan Ahmad Yani, Kamis (28/2/2019). Turut mendampingi, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bandung, Elijas Bambang Tjahajadi.

Oded merasa bangga karena hasil kolaborasi antara BPN Kota Bandung dengan Pemkot Bandung berjalan lancar. Hal tersebut menjadi penting, karena Pemkot Bandung selain tengah mengejar raihan opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK. Selama ini salah satu hambatan untuk meraih itu adalah sertifikasi lahan.

“Dengan kolaborasi, memberikan hasil tanah Pemkot Bandung bersertifikat. Selain itu, tata kelola pemerintah ini untuk mendorong semangat meraih opini WTP dari BPK,” kata Oded.

Dari data Dinas Pendidikan, ada sebanyak 221 persil yang diajukan untuk memperoleh sertifikasi. Dari jumlah tersebut, baru 85 persil bersertifikat. Sedangkan 136 persil sisanya, baru sebanyak 91 persil yang masuk Peta Bidang Tanah (PBT).

“Alhamdulilah penyerahan sertifikat untuk persil sekolah ada 85 sertifikat, sisanya 136 persil yang belum, tetapi sudah masuk PBT sebanyak 91 persil. Semangat tahun ini bisa selesai. Ya sekitar 45 persil lagi harus diproses dan identifikasi,” katanya.

Oded mengungkapkan, aset Pemkot Bandung dari 12.500 persil, sebanyak 8.400 persil sudah memiliki legitimasi. Dengan itu, Oded terus berkolaborasi agar seluruh aset Pemkot Bandung memiliki sertifikat.

“Dari sejumlah 12.500 persil, aset pemkot Bandung sudah ada 8.500 yang selesai, tinggal sedikit lagi ya. Semangat saya dengan BPN ini terus tingkatkan kolaborasi, agar aset Pemkot Bandung harus tersertifikasi semuanya,” harap Oded seperti dilansir Humas Pemkot Bandung.

Pada kesempatan yang sama, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengatakan, dengan bersertifikat, sekolah-sekolah akan semakin baik dalam proses pembelajaran.

“Kolaborasi dengan BPN ini memberikan hasil yang baik. Ini menjadi modal bagi kami untuk bekerja lebih giat lagi,” katanya.

Hikmat pun mengucapkan terimakasih kepada BPN dengan program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap) maka pengajuan sertifikasi sekolah lebih mudah.

“BPN memberikan kemudah bagi kami dengan program PTSL. Dengan keterbukan dan kooperatif membereskan lahan pemerintah khususnya sekolah untuk bisa bersertifikat,” katanya.

Sementara itu Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bandung, Elijas Bambang Tjahajadi berharap, semua sekolah di Kota Bandung memiliki sertifikat.

“Sesuai tupoksi, kami mendata bidang tanah yang ada di  Kota Bandung. Rangkaian program yang sudah kami lakukan sampai dengan hari ini 85 sertifikat. Insya Allah ke depannya dengan kolaborasi dan strategi kita harap seluruh sekolah memiliki sertifikat,” katanya.

“Dari 136 bidang yang belum (bersertifikat), sudah siap sampai dengan Peta Bidang Tanah sebanyak 91 bidang. Sisanya akan dikaji ulang. Yang belum itu, mungkin bidang tanah atau UPT yang dimaksud atas hak instansi atau perorangan. Di 2019 ini, 91 sertifikat untuk SD atau SMP bisa terselesaikan. Selisih dengan jumlah 46 ini kita proses,” ungkapnya.

Kini pihaknya pun terus memetakan agar seluruh aset Pemkot Bandung tersertifikasi.

“Sekitar 4.000  bidang tanah yang belum kita proses, perlu kerjasama yang apik. Untuk itu,  perlunya edukasi bahwa itu aset Pemkot. Walaupun dikuasi oleh pihak lain tetapi mereka mengakui itu bahwa aset Pemkot Bandung,” jelasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.