Bandung – Pendopo Kota Bandung menjadi saksi kebahagiaan pernikahan 8 pasangan difabel yang berlangsung secara serentak, Rabu (24/4/2019). Pernikahan tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan amal yang digagas oleh Komunitas Mimbar Dhuafa.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial pun menjadi saksi pernikahan tersebut. Salah satunya pernikahan Husein (44) dan Marlina (35). Keduanya merupakan tunanetra yang bekerja sebagai terapis di Kota Bandung.
Oded sangat terkesan dengan pernikahan para difabel itu. Ia pun mendoakan para pengantin baru itu agar senantiasa bahagia dan memberikan nasihat-nasihat pernikahan kepada keduanya.
“Kita doakan walaupun acaranya sederhana. Semoga keberkahan selalu menyertai mereka,” tutur Oded.
Marlina mengaku senang bisa melangsungkan pernikahan di Pendopo Kota Bandung. Terlebih Wali Kota Bandung menjadi saksi pernikahannya. Ia yang baru empat bulan menetap di Kota Bandung langsung memanfaatkan kesempatan untuk menikah bersama pasangannya yang difasilitasi oleh Komunitas Mimbar Dhuafa.
“Waktu saya ditawari, saya langsung ajak (pasangan). Ada nikah massal. Ikutan yuk,” ujar mualaf asal Medan, Sumatera Utara, itu.
Di Bandung, Marlina bekerja sebagai terapis di Sukagalih, Pasteur. Sedangkan Husein suaminya terapis di Jalan Caladi. Keduanya dipertemukan di media sosial.
Selain acara nikah massal, Mimbar Dhuafa juga menggelar pertunjukan amal bertajuk Mimbar Hiburan Amal dan Dhuafa. Sebanyak 1000 dhuafa menerima santunan di acara tersebut.
Ketua Pelaksana Mimbar Hiburan Amal dan Dhuafa, Popi Handayani menuturkan, kegiatan ini merupakan acara yang rutin setiap tahun menjelang Ramadan. Tahun ini merupakan tahun ke-30 kegiatan ini dihelat.
Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini para difabel yang menikah tidak hanya berasal dari Kota Bandung tetapi juga dari luar daerah. Ada pasangan dari Garut, Ciamis, Tasikmalaya, hingga Pangandaran.
“Memang syaratnya dari tahun ke tahun harus disabilitas. Semuanya dari luar kota, dari kota Bandung sudah dari tahun lalu,” jelasnya.
Mimbar Dhuafa memfasilitasi seluruh proses dan biaya pernikahan, mulai dari persiapan dokumen, mahar, make up, hingga transportasi dan akomodasi dari daerah asal. Semua itu didapat dari donatur tetap komunitas tersebut.
“Administrasi dan persyaratan semua sudah disiapkan sudah diurus oleh kepanitiaan. Mulai dari transpor, pengurusan di KUA, dokumen-dokumen kita semua yang tanggung,” bebernya.
Mimbar Dhuafa merupakan komunitas yang digagas oleh para seniman Bandung yang peduli terhadap isu-isu sosial. Artis-artis dan pengusaha ternama disebut Popi sebagai pemrakarsa dan donatur.
“Alhamdulillah setiap tahun mahar selalu dapat dari Ibu Diah, JnC Cookies, dan Ibu Ina, JnC Cookies. Mimbar Dhuafa ini komunitas yang diprakarsai oleh seniman seniwati Bandung, salah satu pemrakarsanya adalah Almarhum Hari Rusli. Ada juga Kang Sam Bimbo dan Kang Acil Bimbo yang hari ini juga hadir,” ujarnya.***