Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memberikan penghargaan kepada 10 pelaku seni budaya pada Malam Anugerah Budaya Kota Bandung di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Jumat (7/12/2018) malam. Para penerima anugerah dinilai telah berkontribusi sangat besar dalam memberikan identitas Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengakui, peran seniman dan budayawan telah banyak mengubah wajah Kota Bandung sebagai kota yang berbudaya dan kaya kreativitas.
“Pertumbuhan seni budaya di Bandung sangat baik. Wajar disebut sebagai pusat budaya dan seni. Karena Kota Bandung melahir seniman dan budayawan membawa nama baik, Kota Bandung, Jawa Barat bahkan Indonesia,” katanya di sela-sela penyerahan anugerah.
Ia berpesan, agar para seniman atau budaya mampu mewariskannya kepada kaum mileneal saat ini.
“Kita harus tularkan kepada kaum mileneal. Karena perdaban itu maju bukan hanya modernisasi, tetapi menjaga nilai leluhur bangsa dan kebudayaan. Itulah satu hal penting dalam membentuk peradaban,” kata Yana seperti dilansir Humas Pemkot Bandung.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari mengatakan, Anugerah Budaya telah menjadi even tahun bagi Kota Bandung.. Tercatat, telah ada 129 penerima anugerah sejak tahun 2006.
“Anugerah ini merupakan bentuk apresiasi Pemkot Bandung kepada para seniman dan budayawan,” kata Kenny.
Berikut para penerima Anugerah Budaya Kota Bandung:
- Colenak Murdi, kuliner Sunda.
- Lawang Wangi Art Apace, seni rupa.
- Sujatmiko, gemolog.
- Anton AAP, teater modern.
- Prof. Dr. H. Nang Primadi Tabrani, teori kreativitas seni rupa.
- Ida Rosida Koswara, karawitan Sunda.
- Rumah Kreatif Wajiwa, komunitas tari.
- Adjie Esa Poetra, pendidik musik.
- H. Riskonda, perajin waditra Sunda.
- Tedi Permadi, manuskrip.