KILASBANDUNGNEWS.COM – Setelah hampir tiga bulan ditutup akibat erupsi, aktivitas wisata dan roda perekonomian di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, kembali menggeliat.
Hal ini seiring dengan keluarnya keterangan resmi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menurunkan status Gunung Tangkuban Parahu dari Level II atau Waspada menjadi Level I atau Normal.
Seusai 86 hari mengalami peningkatan aktivitas erupsi, dasar Kawah Ratu menampakkan pesona baru dengan melebarnya lubang kawah dan munculnya gundukan abu vulkanik laksana kaldera baru.
PT Graha Rani Putra Persada, pengelola TWA Gunung Tangkuban Parahu bergerak cepat dengan membuka loket kunjungan bagi wisatawan sejak Senin (21/10/2019).
“Alhamdulillah kami hari ini sudah beroperasi normal kembali. Loket kunjungan sudah dibuka sejak Senin pagi dan rerata 400-500 pengunjung yang datang setiap hari. Sementara akhir pekan ini ada peningkatan,” kata Direktur Utama PT GRPP Putra Kaban di pintu utama TWA Gunung Tangkuban Parahu, Minggu (27/10/2019).
Menurut Kaban, selain kunjungan wisawatan domestik, tercatat puluhan orang turis asing berkunjung untuk melihat Kawah Ratu, kunjungan utama di TWA Gunung Tangkuban Parahu.
Ada juga pengunjung yang merasa penasaran ingin melihat kondisi Kawah Ratu setelah terjadi erupsi dan kondisi secara keseluruhan TWA Tangkuban Parahu setelah dilakukan pembenahan.
“Saat ini Gunung Tangkuban Parahu sudah dalam kondisi aman untuk dikunjungi, 1.300 pedagang juga sudah membuka lapaknya,”sebut dia.
Salah seorang pedagang buah stroberi, Dadang (37) bersyukur Gunung Tangkuban Parahu kembali normal dan dibuka lagi untuk umum. Dia dan 1.200 pedagang pun bisa kembali berjualan.
“Selama ini ditutup saya jualan berpindah-pindah tempat seperti di Grafika, Cikole. Cuma kalau di sana sehari paling laku 50 bungkus tapi kalau di Tangkuban Parahu sehari bisa laku sekitar 100 bungkus dengan harga relatif lebih tinggi,” tutur Dadang.***