KILASBANDUNGNEWS.COM – Pemerintah Kota Bandung mengklaim jumlah kasus demam berdarah dengue DBD di kota Bandung pada awal tahun ini turun signifikan dibandingkan tahun lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita mengatakan, sepanjang bulan Januari dan Februari 2020, tercatat ada 4 kasus meninggal dunia akibat DBD.
Menurutnya, ke empat kasus meninggal dunia tersebut disebabkan karena pasien sudah dalam kondisi parah saat dibawa ke rumah sakit.
“Di tahun 2020 sampai Maret 2020 ada 4 balita meninggal akibat DBD karena terlambat dibawa ke rumah sakit ,” ujar Rita.
Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kota Bandung, pada Januari terdapat 248 kasus DBD, sedangkan bulan Februari ada 204 kasus. Angka ini jauh lebih sedikit dibandingkan tahun 2019 lalu, yang tercatat bulan Januari ada 860, dan pada bulan Februari ada 616 kasus.
Sementara itu Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan berkembang biaknya nyamuk pembawa virus demam berdarah dengue atau DBD, bisa juga karena mereka bersarang di saluran air atau talang air hujan. Apalagi biasanya tempat ini sering terlupakan dan sangat jarang dibersihkan.
Oleh karena itu Yana kembali mengingatkan masyarakat untuk rutin memeriksa dan membersihkan talang air, agar jangan sampai ada genangan air.
Selain itu Yana juga mengajak untuk menjaga dan meningkatkan pola hidup bersih, sebagai upaya mencegah terjangkit dari penyakit DBD.
“Selama ini menilai karena udara panas (tidak ada air tergenang di depan rumah, Red), nyamuk aedes aegypti tidak berkembang biak. Tapi ternyata, ada tempat yang selama ini terlupakan, yaitu talang air di atas rumah,” ujar Yana. (YUD)