Bandung – Kompetisi data terbuka Bandung Datathon resmi ditutup dengan menghasilkan berbagai inovasi yang muncul dari 10 finalis perlombaan tersebut. Wali Kota Bandung Oded M. Danial yang hadir langsung saat malam penutupan mengaku bangga dengan hasil yang telah diperoleh.
“Saya sangat berbahagia karena malam ini kita mengetahui ada banyak inovasi yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat Kota Bandung,” ujar Oded saat menyampaikan sambutan pada malam penganugerahan Bandung Datathon di eL Royale Hotel Bandung, Jumat (17/5/2019).
Bandung Datathon 2019 merupakan kompetisi inovasi dari pemanfaatan data terbuka yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Melbourne, Australia, Bloomberg Philanthropies Initiative for Global Road Safety (BIGRS), dan Inkubator Bisnis Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB).
Kompetisi yang mengangkat tema keselamatan jalan raya ini, peserta diajak untuk menciptakan inovasi berbasis data dan masalah aktual yang terjadi di Kota Bandung.
Dari 40 peserta yang mendaftar, panitia menyeleksi hingga terpilih 10 finalis. Para finalis ini berhak memperoleh pembinaan selama 6 minggu dari tanggal 8 April sampai 16 Mei 2019 dari Inkubator Bisnis SBM ITB.
Setelah masa inkubasi, para peserta lalu mempresentasikan inovasi mereka di hadapan para juri yang terdiri dari pakar di berbagai bidang. Para juri tersebut antara lain Direktur Inkubator Bisnis SBM ITB Dina Dellyana, Praktisi Start-up sekaligus Dosen ITB Budi Raharjo, Bandung Team Lead & Transport Coordinator BIGRS Aine Kusumawati, Perwakilan Qlue Antony Marwa, serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, Ahyani Raksanagara.
Kompetisi yang juga sempat dihadiri langsung oleh Wali Kota Melbourne Lord Mayor Sally Capp itu kemudian menghasilkan pemenang di beberapa kategori. Tim dengan ide terfavorit dimenangkan oleh The Project Lab. Sedangkan tim dengan ide terinovatif dimenangkan oleh Banz Family. Kedua tim tersebut berhak mendapatkan trofi Wali Kota Bandung, sertifikat, dan uang tunai.
Sementara itu, Juara 1 dimenangkan oleh Tim Avion. Juara 2 diraih NA-SHO. Juara 3 disabet oleh Wisteria Bloom. Khusus juara 1, para pemenang akan diberangkatkan ke Melbourne selama 7 hari dan bertemu dengan para pemenang kompetisi serupa di sana.
Di kesempatan itu, Oded mengundang seluruh finalis untuk datang ke Pendopo Kota Bandung guna mempresentasikan secara khusus hasil-hasil karya mereka di hadapan orang nomor 1 di Kota Bandung itu. Oded ingin agar gagasan mereka bisa diimplementasikan di Kota Bandung melalui dinas terkait.
“Saya ingin ngobrol lebih panjang dengan para pemenang ini. Saya ingin berdiskusi banyak dengan mereka tentang bagaimana menyelesaikan persoalan di Kota Bandung,” ucapnya.
Ia mengaku membutuhkan lebih banyak inovasi seiring dengan banyaknya masalah perkotaan yang hadir. Ia percaya, para pemenang ini memiliki solusi konkret yang bisa dijalankan.
“Saya meyakini bahwa membangun kota itu tidak bisa sendirian. Kata kuncinya adalah kolaborasi,” tuturnya.***