KILASBANDUNGNEWS.COM – Bagian untuk tetap meningkatkan aktifitas kegiatan di kampus selama pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih terjadi, Universitas Sangga Buana (USB) YPKP mengembangkan tanaman dengan sisten hidroponik di lingkungan kampus.
Rektor USB YPKP Bandung, Asep Effendi mengatakan, untuk tahap awal pengembangan tanaman hydroponik dengan sistem kontrol melalui aplikasi yang ada di Hand Phone (HP) baru tiga varian, yaitu bayam hijau, bayam merah dan kangkung.
“Panen perdana bagi pengembangan hydroponik di lingkungan USB YPKP, emang baru 3 varian, In Shaa Allah nanti kedepan akan kita tambah dengan varian lain yang bisa memberikan tambahan sayuran kepada masyarakat,” kata Asep, saat panen perdana hydropnik di USB YPKP Bandung, Minggu (13/12/2020).
Menurut Asep, ada beberapa alasan sehingga pihaknya melakukan pengembangan tanaman hyrdoponik di kampus USB UPKP di masa pandemi Covid ini, yaitu di era pandemik ini tidak boleh ada aktifitas yang terhenti terutama bagi mereka para karyawan yang hari ini kesibukannya sedang tidak ada karena program perkuliahan dan program pekerjaan yang work from home (WFH).
“Melalui program ini kita ingin membekali para dosen, karyawan dan alumni serta pensiunan bahwa di depan sana ada usaha yang potensial dengan biaya yang sangat murah, lahan yang terbatas untuk menghadirkan produk-produk varian baru dari tanaman-tanaman yang sering kita konsumsi dan tentu kita ingin mengembangkan bisnis dari aspek yang lain karena kita punya direktorat interprenership yang ditugaskan oleh kami untuk mengembangkan semua aspek potensi ekonomi termasuk pemberdayaan para mahasiswa dan para dosen,” tuturnya.
Asep menyatakan, untuk mengembangkan program ini pihaknya akan menambah tempat lain sehingga tidak menutup kemungkinan nantinya aspek bisnis akan lebih dikedepankan.
“Hari ini baru 2 tempat yang kita berdayakan, tapi In Shaa Allah kedepan ada 2 tempat lagi yang baru dan ketika nanti sudah ditambah lahan lain tentu menjadi aspek bisnis yang menjadi kedepan kita utamakan. Namun khusus panen perdana ini untuk berbagi dengan para dosen dan karyawan terlebih dahulu,” ucapnya.
Asep menambahkan, jika dilihat dari sisi edukasi dari hidroponik ini, bahwa pembiayaan yang dimunculkan sangat murah sehingga bagi mereka yang berkeinginan memiliki bisnis dengan teknologi dan biaya murah sangat cocok. Program ini juga ada edukasi kepada mahasiswa, dosen dan karyawan yang pada akhirnya kampus harus produktif harus inovatif dan harus bergerak untuk melewati kesulitan.
“Dengan teknologi kita bisa memantau dari jarak jauh, ini sejakan dengan IT yang hari ini lagi ramai diperbincangkan bahkan digunakan oleh kita dan berbicara tentang peluang dan kesempatan bisnis ini masih sangat sedikit yang menggarap terutama dikalangan kampus.
Sementara itu, Diki Hermansyah, Pendamping Hidroponik di USB YPKP mengatakan, teknologi dengan sistem pemantauan dari jarak jauh ini baru pertamakali diterapkan di kampus USB YPKP
“Kita mencoba mengoles dengan teknologi di dalam persemaian karena titik keberhasilan itu dilihat dari persemaian, kalau persemaiannya baik pertumbuhannya akan lebih baik.
Persemaian ini bisa dikontrol dengan menggunakan teknologi penyiram secara otomatis, jadi penyiraman ini kita bisa tahu kapan harus menyiram kapan harus berhenti sehingga intervalnya bisa pas dan semuanya dipantau dengan CCTV,” jelasnya.
Diki mengaku, aplikasi ini hanya untuk mengontrol dan desainnya baru diterapkan di USB YPKP dengan otomatisasi penyiraman setiap 2 jam sekali selama 3 menit penyiraman dan malam hari 1 kali penyiraman.
“Semuanya terprogram diprogram dari HP jadi tidak manual, dalam melihat hasil juga bisa terlihat, ini harus bagaimana kita bisa melihat melalui HP,” imbuhnya. (Parno)