Bandung – Ustaz Adi Hidayat meminta semua pihak agar bisa berpikir jernih menyikapi kasus pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang terjadi saat peringatan Hari Santri Nasional di Lapangan Alun-Alun Limbangan, Kabupaten Garut, Senin (22/10). Dia tidak ingin masalah ini semakin besar dan menimbulkan konflik yang lebih luas.
“Tentu setiap muslim menyayangkan peristiwa yang dimaksud dan setiap jiwa yang beriman akan memberi perasaan menolak untuk itu semua dan kami memberi pesan dengan semua ini supaya peristiwa tersebut tidak terjadi di masa depan,” kata Adi, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (24/10/2018).
Dia juga meminta semua pihak untuk menyikapi masalah ini secara bijak. Jangan sampai terprovokasi dengan isu-isu yang bisa memecah belah kehidupan bernegara.
“Kemudian (masalah ini) disikapi oleh seluruhnya dengan jernih, tertib sehingga tidak memicu isu yang lebih luas lagi dan memberikan konflik yang lebih meluas. Untuk itu kita sikapi dengan sikap terbaik,” ucapnya.
Menurut Adi, pihak kepolisian harus bisa menyelesaikan masalah ini bila ada unsur pidana. “Bila itu masuk dalam pelanggaran pidana cukup diselesaikan persoalan pidana. Kalau itu, terkait kurangnya (ilmu) nilai keislaman diberi pemahaman yang baik agar lebih mengerti,” ucapnya.
Terlepas dari itu, menurut Adi, ada hikmah besar bagi umat muslim Indonesia atas peristiwa pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Garut. Dengan peristiwa ini umat muslim Indonesia lebih dipersatukan.
“Mudah-mudahan dengan peristiwa ini hikmah besarnya, muslim lebih dipersatukan untuk lebih mengenal kepada syiar agamanya. Dan yang terbaik syiar ini dibawa untuk kemaslahatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga jadi pelajaran buat kita,” ujarnya.***