KILASBANDUNGNNEWS.COM – Masyarakat yang tinggal dikawasan sumur panas bumi Star Energy (Wayang Windu) di Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan tidak perlu khawatir dan resah dengan suara yang timbul saat kegiatan Discharge Well (Uji Sumur).
”Discharge Well“ bertujuan untuk membersihkan sumur dari kotoran-kotoran yang diperkirakan terdapat pada lubang sumur/formasi dan atau untuk mengetahui berapa besar aliran fluida yang dihasilkan dari suatu sumur setelah dilakukan kegiatan pengeboran atau perawatan sumur lainnya,” ucapnya.
Ian Mafriansah dari Tim Uji Sumur Wayang Windu menegaskan,kegiatan uji produksi sumur ini merupakan hal yang normal yang dilakukan terutama dilakukan setelah kegiatan perawatan sumur atau kegiatan drilling.
“Meski kegiatan ini normal dilakukan namun bukan suatu hal yang terjadi terus-menerus, hanya pada kondisi-kondisi tertentu saja harus terjadi, terutama berkaitan agar produksi uap yang dihasilkan memenuhi persyaratan baik dari sisi kebersihan uap ataupun dari jumlah pemenuhan kebutuhan uap yang akan dialirkan ke dalam pipa-pipa produksi yang mengalir menuju ke pembangkitan,” ucapnya.
Menurut Ian, kegiatan discharge sumur yang berada pada area sumur MBE hanya dapat dilakukan dari pukul: 13:00 WIB sampai sekitar pukul 17:00 WIB, karena lokasinya berada diarea pertanian imana biasanya pada pagi hari sekitar puku 06:00 WIB sampai 12:00 WIB masih dijumpai banyak petani bekerja berkebun/bercocok tanam.
“Mereka sekitar pukul 12:30 baru meninggalkan area perkebunan yang ada di lokasi MBE pad, namun jika masih ada petani kita juga beri mereka ear plug atau penutup telinga, meski tingkat kebisingan di area sumur kurang dari 86 db” kata Ian, saat memberikan sosialisasi uji sumur Wayang Windu, Pangalengan, keterangan di Kamis (22/04/2021).
Ian menjelaskan, uap yang dikeluarkan saat dilakukan uji produksi atau discharge sumur sama seperti uap yang dihasilkan pada cooling tower yang ada pada unit pembangkitan listrik (power plant).
”Uap air yang dihasilkan sangat baik sebagai salah satu sumber terbentuknya titik-titikair pada awan yang dapat menghasilkan hujan. Jadi uap yang dihasilkan tidak brbahaya,” ujarnya.
Ian mengaku, sebelum melakukan uji sumur pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui kepala desa dan jajarannya dengan harapan dari pihak terkait yang sudah diinfokan dapat memberitahukan kembali pada beberapa warganya mengenai rencana kegiatan tersebut.
”Kegiatan yang dilakukan ini adalah kegiatan yang terencana dan terukur. Akibat-akibat dampak lingkungan yang ada sudah teridentifikasi sejak awal juga bagaimana meminimalkan dampak buruk yang mungkin terjadi,” imbuhnya. (Parno)