KILASBANDUNGNEWS.COM – Lima daerah di luar Jawa-Bali dipantau ketat karena tingkat kematian akibat covid-19 yang sangat tinggi. Pemerintah juga berupaya untuk mengendalikan tingkat kematian di lima daerah tersebut.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan laju insidensi kematian di lima provinsi itu tertinggi untuk wilayah di luar Jawa Bali.

Wiku mengatakan lima daerah tersebut yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, dan Kepulauan Riau.

“Sudah diamati oleh pemerintah dan saat ini sedang dilakukan pengendalian lebih terhadap daerah-daerah tersebut,” kata Wiku saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (5/8).

Insidensi kematian Covid-19 menandakan seberapa besar kemungkinan case fatality rate atau angka kematian di sebuah daerah.

Berdasarkan data tersebut, Provinsi Kalimantan Timur menjadi daerah dengan insidensi kematian tertinggi, yakni 13,5 per 100 ribu penduduk per pekan.

Kemudian ada Kalimantan Utara dengan insidensi kematian 10,5 per 100 ribu penduduk per minggu. Disusul Kepulauan Bangka Belitung 9,9 per 100 ribu penduduk per minggu, dan Kepulauan Riau serta Kalimantan Tengah memiliki laju insidensi kematian yang sama, yaitu 7,6 per 100 ribu penduduk per minggu.

Selain lima provinsi tersebut, ada satu provinsi lainnya di luar Jawa-Bali yang juga mencatat insidensi kematian yang cukup tinggi. Provinsi tersebut adalah Lampung, dengan insidensi kematian 6,0 per 100 ribu penduduk per minggu.

Menurut Wiku, pihaknya sudah meminta kepala daerah untuk memperkuat upaya testing-tracing-treatment (3T) di daerah dengan laju insiden kematian yang tinggi. Pemerintah juga telah meminta kepala daerah menyiapkan bed tambahan sebagai langkah antisipasi jika ada lonjakan kasus Covid-19.

“Saat ini pemerintah mencoba meningkatkan pengadaan fasilitas isolasi terpusat secara merata di daerah dan berkoordinasi untuk menyiapkan produksi oksigen dengan melakukan kemitraan bersama pihak swasta,” tutur Wiku.

 

Insidensi Kematian di Jawa-Bali

Namun jika melihat provinsi di pulau Jawa, insidensi kematian juga cukup tinggi. Provinsi Yogyakarta contohnya dengan insidensi kematian 11,6 per 100 ribu penduduk per minggu. Disusul Jawa Tengah dengan insidensi kematian 8,7 per 100 ribu penduduk per minggu.

Lalu DKI Jakarta dengan insidensi 6,4 per 100 ribu penduduk per minggu, Jawa Timur 5,9 per 100 ribu penduduk per minggu, dan Bali 5,5 insidensi kematian per 100 ribu penduduk per minggu.

Sementara Banten dan Jawa Barat mencatat angka yang cukup kecil. Provinsi Banten mencatat laju insidensi kematian sebesar 3,8 per 100 ribu penduduk per minggu, dan 2,1 insidensi kematian per 100 ribu penduduk per minggu.

Jika melihat penambahan angka absolut kasus kematian tertinggi per Kamis (5/8) ini masih disumbang oleh provinsi di pulau Jawa.

Jawa Tengah menjadi daerah dengan penambahan kasus kematian tertinggi, sebanyak 466 kasus. Kemudian ada Jawa Timur dengan tambahan kasus kematian 311 kasus, Jawa Barat 173 kasus kematian, dan DKI Jakarta 126 kasus kematian.

Sebagai informasi tingginya angka insidensi kematian bukan berarti akan menghasilkan angka kematian absolut yang tinggi. Sebab insidensi kematian dihitung berdasarkan jumlah pasien positif Covid-19 dibagi kasus meninggal di satu daerah.

Sederhananya, meski angka kasus positif yang ditemukan sedikit, namun jika ada banyak kasus kematian maka angka insidensi kematian akan tinggi. (Sumber: www.cnnindonesia.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.