KILASBANDUNGNEWS.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menerapkan teknologi modern pada sektor pertanian salah satunya dengan menggulirkan program petani milenial. Demikian dikemukakan Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, usai membuka West Java Food & Agricultur Summit 2020 di hotel Savoy Homman, Kamis (10/12/2020).
Menurut Gubernur, dalam program tersebut Pemerintah Jawa Barat akan meminjamkan beberapa lahan milik Pemprov yang menganggur untuk dikelola oleh anak-anak muda tersebut sebagai lahan untuk bertani dengan sistem pinjam pakai.
“Saat ini banyak lahan milik Pemprov yang tidak termanfaatkan dan tersebar di berbagai wilayah. Nanti akan kita seleksi siapa saja anak-anak mudanya yang menguasai teknologi dan bisa menggunakan lahan tersebut,” ucapnya.
Gubernur menyatakan, saat ini sektor pertanian belum menjadi magnet pekerjaan bagi generasi milenial di Jawa Barat, padahal generasi milenial diharapkan membawa perubahan pada sektor pertanian masa depan.
“Berdasarkan hasil survei pertanian antar sensus 2018 yang dilakukan BPS jumlah petani di Jabar mencapai 3.250.825 orang. Dari jumlah tersebut, petani yang berusia 25-44 tahun hanya 945.574 orang (29%),” ujarnya.
Gubernur mengatakan, melalui program Petani Milenial, pihaknya berupaya mengubah wajah pertanian menjadi segar dengan memanfaatkan teknologi agar generasi milenial tertarik menjadi petani.
“Komoditas yang ditanam disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan kondisi lahan, agar komoditas hasil petani muda dapat terserap pasar atau bahkan masuk pasar global,” katanya.
Gubernur menambahkan, Pemda Provinsi Jawa Barat akan mencari off taker, dengan begitu, petani muda dapat berkolaborasi dengan off taker mengenai komoditas apa yang mesti dihasilkan.
“Nanti kita pinjamkan lahan, ada yang 1.000 meter, 5.000 meter, 1 hektare untuk ditanami sesuatu. Mereka yang menanam tidak perlu berpikir menanam apa dan menjual kesiapa. Itu urusan pemerintah,” katanya,” pungkasnya. (Parno)