
SMK Negeri 2 Bandung di Jalan Ciliwung No. 4 Kelurahan Cihapit Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung.
KILASBANDUNGNEWS.COM – Bandung, Sejumlah kegiatan dalam mengisi Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah dilakukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 (SMKN) Bandung, yang dikemas dalam kegiatan Smart Pesantren (Smart Tren).
Mewakili Tim Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Islam di SMKN 2 Bandung, Agus Fauzi, M.Pd., mengatakan, kegiatan Smart Tren tahun dilakukan dalam 2 pola, yaitu pola pembinaan yang dilakukan di sekolah, dan pola pembinaan yang dilakukan di rumah masing-masing.
“Ada dua pola pembinaan yang kami terapkan, yaitu pola pembinaan di sekolah dan pola pembinaan di rumah. Pesertanya adalah seluruh siswa SMKN 2 Bandung, kecuali yang sedang menjalani PKL (Praktek Kerja Lapangan), dengan total sekitar 1.600 siswa,” ujar Agus saat diwawancarai di SMKN 2 Bandung, Jalan Ciliwung No 4, Kelurahan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung.

Menurut Agus, untuk pola pembinaan disekolah yaitu, sesuai dengan surat edaran dari Gubernur Jabar H. Dedi Mulyadi, S.H., M.M., dimana para siswa masuk sekokah mulai pukul 06.30 WIB, lalu di isis dengan kegiatan shalat dhuha, mengikuti ceramah, tadarus Al-Quran, dan sebagainya.
Sementara target tadarus Al-Quran di SMKN 2 Bandung, adalah mengkhatamkan Al-Quran, dan jika target tersebut tercapai, maka akan diadakan syukuran sebagai bentuk apresiasi. Sementara, untuk kegiatan SmartTren di rumah, para siswa menggunakan aplikasi yang diunduh melalui gadget masing-masing, dimana aplikasinya berupa jurnal amaliah Ramadhan dengan tema “Membangkitkan Semangat Generasi Muda dalam Meraih Keutamaan Ramadhan”.
Di samping itu, ada program Kurma (Kuliah Ramadhan) yang dilaksanakan dalam jaringan. Siswa juga diwajibkan mengisi jurnal tentang intisari ceramah yang mereka dengarkan di masjid. Lebih lanjut Agus menjelaskan, bahwa system pelaporan dari kegiatan siswa tersebut sudah berlangsung secara otomatis. Sedangkan kegiatan siswa di luar kegiatan luring (luar jaringa), yaitu para siswa mengumpulkan jurnal yang berisikan rangkuman ceramah kepada Guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Sementara itu kegiatan Kuliah Ramadhan (Kurma) yang dilakukan secara daring, dan pemantauannya dilakukan melalui server website milik sekolah.
Saat ditanya mengenai target dengan dilaksanakannya kegiatan Smart Tren ini, dengan tegas Agus menjawab, bahwa target utamanya adalah ingin membentuk serta meningkatkan karakter siswa jauh lebih baik dari sebelumnya, serta membentuk siswa yang memiliki Akhlakul Karimah.
“Ramadhan adalah kurikulum luar biasa untuk pendidikan. Output yang diharapkan adalah mewujudkan siswa yang lebih berkarakter dan berakhlakulkarimah untuk menjalani 11 bulan ke depan. Intinya, program ini lebih fokus pada pembinaan sikap siswa,” jelas Agus.

Saat ditanya mengenai masuk sekolah dengan waktu lebih pagi lagi yaitu pukul 06.30 WIB, siswi kelas X DKV 3, Sinta Aurel mengaku tidak ada masalah dengan jadwal sekolah yang bergeser lebih pagi tersebut. Bahkan kebijakan baru tersebut, jadi tantangan tersendiri bagi Aurel.
“Masuk sekolah jam segitu bisa dibilang agak sulit, namun, ini lebih baik dari pada tidur lagi. Setelah sahur, langsung bersiap-siap ke sekolah. Hal ini membuat kita lebih disiplin, meskipun masih dalam proses adaptasi,” kata Sinta.
Shinta menuturkan, selama bulan suci Ramadha ini, ia, mengisi jurnal yang berisikan kewajiban-kewajiban seperti Puasa, shalat (fardhu dan sunnah), serta Tadarus Al-Quran. Selain itu, siswa juga diharuskan mengisi Google Form terkait intisari ceramah yang didengarkan selama kuliah subuh maupun tarawih.
“Saya berharap kegiatan ini bisa membuat saya lebih disiplin, taat beribadah, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT,” harap Sinta.
Ungkapan senada juga diutarakan oleh Rizky Aditya, siswa kelas X DKV 3, dimana kebijakan masuk sekolah lebih pagi diakui terasa cukup sulit.
“Masuk jam segitu awalnya agak sulit karena jam enam pagi masih sibuk bersiap-siap. Namun, setelah dicoba, ternyata lebih enak. Setelah Subuh, saya bisa membaca Al-Quran terlebih dahulu. Menurut saya, ini bagus,” ujar Rizky.
Saat ditanya mengenai kegiatan selama bulan Ramadhan ini, Rizky menjawab, bahwa kegiatannya hamper sama dengan yang dilakukan oleh Sinta Aurel, hanya saja ada sedikit perbedaan, yaitu untuk para siswa laki-laki ditambah dengan kegiatan mengusi jurnal untuk kegiatan Shalat Jum’at. Terkait dengan target yang ingin dicapai, Rizky menambahkan, bahwa dirinya ingin menghatamkan Al-Qur’an, serta melaksanakan shalat Dhuha secara rutin.
“Target saya tahun ini adalah mengkhatamkan Al-Quran dan melaksanakan shalat Dhuha lebih sering, bahkan untuk shalat sunnah lainnya,” pungkas Rizky. (Yudi Dirgantara)