KILASBANDUNGNEWS.COM – Reformasi Puskesmas perlu dilakukan agar kesehatan masyarakat dapat dilayani lebih baik. Demikian dikemukakan Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, saat mengikuti expert briefings bersama Diah Satyani Saminarsih (Senior Advisor WHO) dan Prof. Dr. dr. Akmal Taher, SpU(K) (Guru Besar UI) melalui konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (20/10/2020).
Menurut Gubernur, yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat, dalam penanggulangan Covid-19 di Jawa Barat, pihaknya fokus pada wilayah Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) dan Bandung Raya sebagai daerah penyumbang kasus Covid-19 terbanyak di Jawa Barat.
“Energi dan anggaran Jabar dalam jangka pendek (untuk penanggulangan COVID-19) akan fokus di Bodebek,” katanya.
Gubernur menyatakan, bahwa ada 5 prinsip yang dilakukan di Jawa Barat dalam menanggulangi pandemi global Covid-19 di provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia ini.
“Prinsip yang pertama adalah proaktif, Jabar menerapkan pemerintahan yang proaktif karena wilayah Indonesia sangat besar sehingga pemerintah daerah harus mampu membuat keputusan secara cepat,” ucapnya.
Prinsip kedua menurut Gubernur, transparan, dimana keterbukaan informasi salah satunya dilakukan melalui aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) dan prinsip ketiga, Jabar menggunakan scientific leadership sehingga setiap keputusan dibuat berdasarkan masukan para ahli.
“Prinsip ke-4 inovatif, Jabar mampu menggerakkan seluruh industri untuk fokus melawan pandemi, antara lain dengan adanya fasilitas waste management untuk limbah COVID-19 hingga membuat ventilator dan Alat Pelindung Diri (APD) dan prinsip ke-5 adalah kolaborasi dengan berbagai pihak atau institusi sebagai salah satu kunci penanganan pandemi COVID-19 di Jabar secara cepat dan tepat,” jelasnya.
Gubernur menyatakan, saat ini di Jawa Barat dalam pengetesan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) yang sudah memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu terhadap 1 persen dari total populasi.
Berdasarkan data Pikobar, hingga Selasa (20/10/2020) pukul 21:00 WIB, terdapat 502.993 tes PCR di Jabar. Merujuk Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jabar, total penduduk Jabar per 2019 adalah 49,3 juta jiwa. (Parno)