KILASBANDUNGNEWS.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan akan terus berupaya mengatasi kemacetan di Kota Bandung. Mulai dari pembangunan infrastruktur hingga mendorong perubahan pola pergerakan warga.
“Tahun ini kita bangun perlintasan tidak sebidang atau fly over, di Ahmad Yani – Gatsu. Juga rencananya membangun beberapa fly over yang disinyalir menjadi titik kemacetan,” kata Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Balai Kota Bandung Jalan Wastkancana, Senin (7/10/209).
Di bidang transportasi umum, Yana mengungkapkan, Pemkot Bandung tengah mengkaji pembangunan moda transportasi publik berbasis kereta tanpa rel. Hal ini merupakan teknologi baru. Jalurnya menggunakan infra red, sehingga tidak mengganggu jalur bahkan jalan yang digunakan oleh kendaraan lain.
“Kita akan follow up lagi, untuk memastikan progress selanjutnya,” aku Yana.
Kendati demikian, Yana mengaku akan tetap memaksimalkan peran angkutan kota (angkot). Pasalnya transportasi publik menjadi bagian terpenting dalam mengurangi kemacetan.
“Sebetulnya orang ingin beralih ketransportasi umum itu, pasti salah satunya soal ketepatan waktu. Harus terukur dan terprediksi waktunya. Itu bisa membuat orang berpindah ke transportasi umum. Itu yang akan kita upayakan,” jelasnya.
Yana mengungkapkan, jika Kota Bandung menduduki peringkat ke-14 kota termacet di Asia versi Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB), hal itu karena Kota Bandung merupakan kota transit. Banyak warga luar Kota Bandung bekerja di Kota Bandung.
“Jadi Kota Bandung ini jumlah penduduknya 3,7 juta di siang hari, kalau malam hari 2,5 juta. Jadi ada 1,2 juta penduduk luar Kota Bandung yang beraktivitas di Kota Bandung. Sehingga kemacetan jadi satu hal yang akan terjadi,” ujar Yana.***