KILASBANDUNGNEWS.COM – Jumlah kasus serangan demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bandung, Jawa Barat, sepanjang Januari-Februari 2020 sebanyak 452 kasus, turun signifikan dibandingkan dengan kondisi pada periode yang sama tahun 2019 yang mencapai 834 kasus menurut Dinas Kesehatan setempat.
“Kalau kita lihat dari data tahun ini, pada Januari terdapat 248 kasus dan 204 kasus pada Februari. Kalau kita melihat pada tahun lalu jelas mengalami penurunan yang signifikan,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung Rosye Arisdiani di Bandung, Selasa (10/3/2020).
Ia menambahkan, kasus DBD tersebar merata di wilayah-wilayah kecamatan yang ada di Kota Bandung dan usia penderitanya beragam, dari anak-anak usia lima sampai 14 tahun sampai remaja hingga warga dewasa berusia 15 sampai 44 tahun.
Rosye mengatakan meski menurun, jumlah kasus DBD di Kota Bandung selama Januari-Februari 2020 tergolong masih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah kasus DBD di daerah lain di wilayah Provinsi Jawa Barat.
Ia menjelaskan, kasus DBD di Kota Bandung secara umum tinggi karena sejumlah faktor termasuk kelembaban daerah yang sangat nyaman bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak dan kondisi lingkungan yang buruk.
“Namun dibandingkan tahun lalu, sekarang media perindukan nyamuk tidak terlalu banyak. Oleh karena itu penting untuk menjaga lingkungan, khususnya di rumah, karena saat musim hujan habis nyamuk penular DBD masih bisa tumbuh di rumah yang tidak sehat,” katanya.
Pemerintah, menurut dia, sudah menjalankan berbagai upaya untuk mencegah dan menanggulangi DBD.
“Sosialisasi rutin dari puskesmas, menggalakkan Gertak (Gerakan Serentak), Geris (Gerakan satu rumah satu jemantik), hingga bekerja sama dengan media perihal sosialisasi pencegahan DBD,” katanya.
Dinas Kesehatan juga menjalankan upaya pengecekan lingkungan dan penemuan kasus serta menindaklanjuti setiap penemuan kasus dengan penyelidikan epidemiologi.
Rosye juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar segera membawa anggota keluarga atau kerabat yang menunjukkan gejala sakit DBD ke fasilitas kesehatan agar bisa segera ditangani guna menghindari kejadian fatal. (ANT)